Langsung ke konten utama

PRESS REALESE Peringati HPN Bupati Bersepeda Keliling Kota

PRESS REALES

 

Kamis, 25 Februari 2010

 

Peringati Hari Pers Nasional, Bupati Bersepeda Keliling Kota

 

Puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-64 tingkat Kabupaten Indramayu berlangsung semarak yang diramaikan oleh sepeda santai Bupati Indramayu dengan para pejabat, insan pers, dan komunitas sepeda ontel serta pagelaran musik dangdut yang dipusatkan di Water Park Bojongsari.

Dengan mengambil start di depan kantor PWI para peserta sepeda menyusuri jalan S.Parman, Jend. Sudirman, Gatot Subroto, Suprapto, dan finish di objek wisata Water Park. Bupati Indramayu DR. H. Irianto MS. Syafiuddin berada pada barisan terdepan yang kemudian disusul oleh ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Indramayu Hj. Anna Sophana serta diikuti oleh peserta lainnya.

Ketua PWI Kabupaten Indramayu Makali Kumar mengatakan, pers di Indramayu saat ini sudah sangat mesra dengan pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan besarnya perhatian dan apresiasi dari pemrintah terhadap kinerja para wartawan yang diakomodir oleh Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu. Kemudian juga para pelaku pers saat ini terus dituntut untuk bersikap professional dan bekerja sesuai koridor yang ada.

Sementara itu Bupati Indramayu DR. H. Irianto MS. Syafiuddin dalam sambutannya mengatakan, peringatan HPN saat ini menjadi starting point bagi seluruh insan pers di Kabupaten Indramayu untuk meningkatkan dedikasi dan profesionalisme dalam mendukung pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Indramayu. Tema yang diusung pada HPN tahun 2010 adalah "Kemerdekaan Pers Dari dan Untuk Rakyat". Makna dari tema, menurut bupati adalah menjaga keseimbangan antara kebebasan dengan kepatuhan pada pranata, baik pranata hukum maupun pranata sosial. "Untuk itu, alangkah baiknya apabila pers melakukan self sensoring, tidak perlu pemerintah yang mensensor. Kita juga ingin liputan pers itu balance, cover both sides,         di samping mengkritik juga memberikan kesempatan," katanya.

Menurut bupati, Pers sekarang ini menjadi salah satu elemen yang powerful. Oleh karena itu, pastikan bahwa power, kekuasaan, dan kekuatan itu digunakan secara tepat dan konstruktif. "Sekarang, pers justru bisa memilih, bisa memilah, bisa menentukan, dan bisa membatasi, dalam keadaan apa power yang surplus itu digunakan dengan baik. Dan ini saya kira momentum yang paling baik, momentum sejarah bagi insan pers untuk betul-betul mendayagunakan power-nya untuk kepentingan masyarakat," tegas bupati.

Untuk itu, sebagai pimpinan daerah dengan segala kelebihan dan kekurangan yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemerintahan yang baik, senantiasa membuka pintu untuk menjalin kemitraan yang harmonis namun tetap kritis, dimana peran media sangat membantu dalam membingkai isu-isu yang berhubungan dengan pelayanan publik yang berkaitan erat dengan kepentingan warga masyarakat. Kemitraan ini bukan hanya sekedar stigma untuk memenuhi lembaran berita tanpa informasi, karena berita yang berisi informasi sangat dibutuhkan sebagai interaksi positif antara pers, pemerintah, dan masyarakat. Tanpa pemerintah dan masyarakat, pers tidak ada artinya. Sebaliknya, tanpa pers pemerintah tak bakal ada ceritanya, sedangkan masyarakat tanpa pers tak ada yang bisa dibaca.

Pembangunan Indramayu yang sedang dan akan terus berkelanjutan untuk mencapai visi Indramayu yang religius, maju, mandiri, dan sejahtera telah dilakukan melalui misi Sapta Karya Mulih Harja. Keberhasilannya sudah barang tentu merupakan bagian dari keberhasilan peran pers dalam membangun komunikasi yang positif antara pemerintah dengan masyarakat melalui media massa, baik cetak maupun elektronik, yang sekarang sudah dapat dibaca dan dinikmati oleh masyarakat sampai di pelosok pedesaan.

"Untuk itu, pada kesempatan yang berbahagia ini, sekali lagi saya atas nama pemerintah daerah dan seluruh warga masyarakat Indramayu menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh insan pers dan media massa, baik lokal, regional, maupun nasional yang telah membantu merubah dan membangun citra Indramayu," katanya.

Pada kesempatan itu pula diberikan penghargaan dari PWI kepada Bupati Indramayu DR. H. Irianto MS. Syafiuddin dan diserahkan secara langsung oleh Makali Kumar. (dens/humasindramayu)

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu