Langsung ke konten utama

PRESS REALESE Bupati Serahkan 31 Motor untuk MUI

PRESS REALES

 

Rabu, 10 Februari 2010

 

Bupati Serahkan 31 Motor untuk MUI

 

Untuk menunjang operasional bagi para ulama dalam membina umat di 31 kecamatan di Kabupaten Indramayu. Rabu (10/2) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Indramayu menyerahkan kendaraan bermotor kepada para pengurus MUI kecamatan melalui Bupati Indramayu DR. H. Irianto M.S. Syafiuddin dalam satu acara yang dipusatkan di Islamic Centre setempat.

Bupati Indramayu DR. H. Irianto M.S. Syafiuddin mengatakan, bantuan ini dimaksudkan untuk lebih mengefektifkan kegiatan-kegiatan MUI yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Untuk itu, Bupati berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. "Mudah-mudahan ke depan kita dapat memberikan bantuan yang lebih besar lagi sehingga kegiatan-kegiatan MUI dapat berjalan lancar, efektif, dan efisien," katanya.

Sesuai dengan prinsip MUI yaitu mempersatukan umat, maka MUI harus memiliki persatuan tanpa membedakan asal golongan, asal partai dan asal aliran. MUI adalah wadah bersatunya umatIislam dalam satu naungan tanpa membedakan perbedaan yang hendaknya dapat membawa persatuan umat ke arah perdamaian dan menghargai perbedaan serta bukan ke arah yang radikal dan pemaksaan kehendak.

Bersatunya umat Islam, bukan dimaksudkan untuk menekan dan memarjinalkan kelompok lain yang non Islam, tetapi malah harus menjadi sarana perdamaian, pengharmonisasian serta penserasian dalam membangun daerah yang sejalan dengan visi Indramayu Remaja. "Dalam memperjuangkan visi tersebut bukan hanya menjadi kewajiban pemerintah semata, tetapi merupakan tugas kita semua, baik pemerintah daerah maupun masyarakat. Tanpa  dukungan masyarakat, maka keberadaan pemerintah tidak memiliki kemampuan apa-apa," ujarnya. Bupati berharap dalam memperjuangkan visi Indramayu Remaja, MUI dapat tampil di depan serta menjadi contoh dan pelopor bagi organisasi Islam lainnya.

Sementara ketua MUI Kabupaten Indramayu Kiai Jamali menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu yang telah memberikan kendaraan operasional MUI  bagi pengurus di 31 kecamatan. (dens/humasindramayu)

 

 

 

 

                                                                  Kepala Bagian Humas dan Protokol

                                   Setda Indramayu

 

 

             

 

                                ADE SUHAYATI, SH. M.Si

                                  Penata Tingkat I

                               NIP. 196908291995032003

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu