Langsung ke konten utama

PRESS REALESE Bupati Lepas 5 Band Indie

PRESS REALES

Rabu, 24 Februari 2010

Bupati Lepas 5 Band Indie

Bupati Indramayu DR. H. Irianto MS. Syafiuddin beserta Ketua Tim Penggerak PKK Hj. Anna Sophana dan Kepala Disporabudpar Drs. Apriyanto melepas 5 group band indie asal Indramayu untuk mengikuti Festival Band Indie se Indonesia yang akan berlangsung pada 25 Februari di kawasan Puncak Cipanas Bogor, Rabu (24/2) di Pendopo Indramayu.

Menurut Kabid Kebudayaan pada Disporabudpar Kabupaten Indramayu Trisna Hendarin mengungkapkan, kelima group band indie ini sebelumnya mengikuti festival pada tingkat kabupaten yang berlangsung pada bulan Desember yang lalu. Dari sebanyak 36 peserta maka keluarlah 5 group band asal Indramayu yang berhak untuk mengikuti festival tingkat nasional yakni Konslet RockBand, Kain, D'Aurora, Negative, dan Molusca.

Trisna menambahkan, group band indie tersebut akan unjuk kebolehan dihadapan dewan juri dengan membawakan lagu-lagu ciptaan mereka sendiri dan bersaing dengan peserta lainnya dari seluruh Indonesia. Konslet Rock Band akan membawakan lagu andalan mereka yaitu kehidupan, dan tangisan tak terhenti. Sementara Kain Band membawakan lagu never let's you go, dan hip song. Sedangkan D'Aurora membawakan single diriku bukan untukmu, dan melupakanmu. Dan Negative membawakan lagu sahabat, dan hidup ini indah.

Sementara itu Bupati Indramayu DR. H. Irianto MS. Syafiuddin dalam sambutan pelepasannya mengatakan, para peserta harus membawa nama baik daerah dan berani bersaing dengan daerah lain. "Kita ini orang Indramayu yang harus berani bersaing dengan daerah lain, kita harus buktikan bahwa Indramayu mampu berprestasi, kita harus disiplin, semangat, jangan minder, dan jangan menyerah," katamya.

Bupati juga berpesan agar para peserta mampu menampilkan sesuatu yang terbaik dan bersikap professional dan menjunjung tinggi sportifitas. Jika nanti berprestasi, para peserta juga akan mendapatkan penghargaan yang lebih dari pemerintah dan berharap pula agar mereka menjadi seniman yang kredibel dan berguna bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Pada kesempatan itu juga diberikan piagam penghargaan oleh Fredy Tri Widodo dari Oxygen manajemen kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Indramayu Hj. Anna Sophana yang dinilai telah banyak memberikan motivasi dan fasilitas kepada generasi muda untuk berekpresi dengan tidak melupakan kewajiban sekolah/kerja dan juga keluarga. (dens/humasindramayu)



                          Kepala Bagian Humas dan Protokol
                             Setda Indramayu


           

                           ADE SUHAYATI, SH. M.Si
                            Penata Tingkat I
                          NIP. 196908291995032003












Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu