Langsung ke konten utama

PRESS REALESE Bupati Kunjungi Masyarakat Rawan Bencana

PRESS REALES

Senin, 08 Februari 2010

Bupati Kunjungi Masyarakat Rawan Bencana

Bupati Indramayu DR. H. Irianto M.S. Syafiuddin beserta ketua tim
penggerak PKK Ny. Hj. Anna Sophana Senin (8/2) melakukan kunjungan
kerja ke tengah masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana yakni
Blok Ningkong Desa Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener.

Ratusan kepala keluarga di blok tersebut selama ini selalu dihantui
ketakutan terhadap bencana yang siap melanda wilayahnya, terutama dari
jebolnya tanggul sungai Cimanuk. Sikap cemas dan takut tersebut
semakin bertambah apbila musim hujan turun seperti saat ini.

Dihadapan ratusan masyarakatnya Bupati Indramayu DR. H. Irianto M.S.
Syafiuddin menyampaiakan, Pemerintah Kabupaten Indramayu terus
memberikan pelayanan kepada masyarakatnya termasuk dalam penanganan
bencana dan antisipasinya. Meskipun kewenangan dalam memperbaiki
tanggul dan saluran irigasi sungai Cimanuk merupakan kewenangan Balai
Besar Cimanuk – Cisanggarung namun dilapangan pemkab tetap turun
tangan karena melintas di wilayah Indramayu.

Kepala Dinas Pertambangan dan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten
Indramayu Ir. Firman Muntako mengungkapkan, saat ini terdapat 18
tanggul yang rawan jebol dan dalam keadaan kritis. Pada 2010 ini juga
akan dilakukan pembangunan permanent bagi tanggul Ningkong,
Jatibarang, dan Terisi dengan anggaran sekitar 5,5 Miliar.

Sementara itu Kabid Sosial pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Kabupaten Indramayu Erpin Marpinda mengatakan, bantuan yang diberikan
kali ini kepada pemerintah desa berupa beras, tikar, terpal, gelas,
piring, dan sejumlah alat-alat untuk kesiapan bencana. Sedangkan yang
diberikan langsung kepada masyarakat yakni berupa beras 3,6 kg dan mie
instan yang diperuntukan bagi 117 kepala keluarga.
(dens/humasindramayu)


Kepala Bagian Humas dan Protokol
Setda Indramayu


ADE SUHAYATI, SH. M.Si
Penata Tingkat I
NIP. 196908291995032003

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu