Langsung ke konten utama

PRESS REALESE 13 Lembaga Kecamatan Terisi Dukung Anna

PRESS REALES

Selasa, 16 Februari 2010

13 Lembaga Kecamatan Terisi Dukung Anna

Proses dukungan terhadap Hj. Anna Sophana untuk maju kedalam bursa
bakal calon Bupati Indramayu periode 2010 – 2015 terus mengalir setiap
hari. Selasa (16/2) sebanyak 13 lembaga/unsur secara bulat memberikan
dukungan dalam suatu pernyataan sikap agar Hj. Anna Sophana bersedia
maju untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Indramayu.

Ke 13 lembaga tersebut yakni Forkim, Forkit, P3A Mitra Cai, Kelompok
Tani, Dharma Wanita, Al Hidayah, PGRI, Fokorgaki, MUI, Pondok
Pesantren, Majelis Talim, PWRI, dan Mahasiswa se Kecamatan Terisi
menyatakan sikap mendukung Hj. Anna untuk maju sebagai calon bupati
dan siap mensukseskan visi Indramayu Remaja.

Menurut juru bicara Ny. Tati mengatakan, alas an ke 13 lembaga
tersebut mendukung Hj. Anna untuk maju sebagai Bupati Indramayu
periode 2010-2015 mendatang karena masyarakat menginginkan pembangunan
yang sudah ada saat ini untuk terus dilanjutkan. "Kami menilai selama
ini banyak program pembangunan di Indramayu yang berpihak kepada
rakyat kecil, untuk itu kami ingin untuk terus dilanjutkan dan visi
Indramayu Remaja terus dijalankan oleh Ibu Anna," tegasnya.

Hal yang sama disampaikan oleh salah seorang tokoh ulama K.H. Mas'ud
dari Desa Cibereng Kecamatan Terisi menurutnya para ulama sepantasnya
berterimakasih kepada Bupati Irianto M.S. Syafiuddin yang selama ini
telah mengakomodir keinginan para ulama. Untuk itu sebagai ucapan
terimakasihnya maka sangat wajar jika ulama se Kecamatan Terisi
mendukung Hj. Anna untuk maju menjadi Bupati Indramayu periode
mendatang agar pembangunan terus berkelanjutan. (dens/humasindramayu)


Kepala Bagian Humas dan Protokol
Setda Indramayu


ADE SUHAYATI, SH. M.Si
Penata Tingkat I
NIP. 196908291995032003

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu