Langsung ke konten utama

BKD Kembali Lakukan Alih Tugas / Jabatan

Jum'at, 08 Januari 2009

BKD Kembali Lakukan Alih Tugas / Jabatan

Sebagai bagian integral dari upaya reformasi birokrasi guna mewujudkan
tata pemerintahan yang baik (Good Governance), Jum'at (8/1) BKD
Kabupaten Indramayu kembali melakukan alih tugas / jabatan bagi 166
orang pejabat fungsional dan struktural di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Indramayu.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Indramayu Edi Mulyadi
menjelaskan, alih tugas / jabatan ini terdiri dari Kepala SD Negeri
sebanyak 119 orang yang tersebar di lingkungan UPTD Pendidikan
Kecamatan Sindang, Haurgeulis, Sliyeg, Tukdana, Jatibarang, Losarang,
Kroya, Bangodua, Balongan, Anjatan, Kertasmaya, Sukra, Cikedung,
Kedokan Bunder, Terisi, Patrol, Lohbener, Cantigi, Indramayu, Lelea,
dan Gantar.

Pengawas TK/SD sebanyak 23 orang yang berasal dari UPTD Pendidikan
Karangampel, Kedokan Bunder, Lohbener, Kertasmaya, Gantar, Tukdana,
Indramayu, Anjatan, Haurgeulis, Cikedung, Kandanghaur, Balongan,
Patrol, Gabuswetan, dan Widasari. Selain itu dalam alih tugas /
jabatan ini terdapat pejabat struktural esselon III sebanyak 4 orang
dan pejabat esselon IV sebanyak 20 orang.

Bupati Indramayu DR. H. Irianto M.S. Syafiuddin dalam sambutannya
mengatakan, alih tugas / jabatan ini sebagai upaya penyegaran,
peningkatan kinerja, dan pengembangan karier PNS fungsional
dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, juga dilandasi oleh
kebutuhan akan penempatan pejabat pada formasi jabatan yang belum
terisi. Kosongnya beberapa jabatan ini dikarenakan faktor pensiun
maupun berdasarkan pertimbangan aturan Perundang-undangan yang berlaku
seperti halnya Perda Kabupaten Indramayu No. 26 tahun 2002 tentang
masa jabatan kepala sekolah dilingkungan Pemerintah Kabupaten
Indramayu.

Selain mutasi atau alih tugas / jabatan yang didominasi oleh pejabat
fungsional dari lingkungan Dinas Pendidikan, pejabat esselon III dan
IV, juga terdapat pengukuhan pejabat structural pada RSUD Pantura MA.
Sentot Patrol dan pelantikan susulan alih tugas / jabatan pada tanggal
4 Desember 2009 yang lalu. (dens)


Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini!
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu