Langsung ke konten utama

Warga Desa Jatimunggul Sambut TMMD ke-86 dengan Antusias

 

TERISI 1/6/2011 (www.humasindramayu.com) – Warga Desa Jatimunggul Kecamatan Terisi berbondong-bondong mendatangi lokasi Transmigrasi Lokal untuk menyaksikan pembukaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 86 yang dibuka secara langsung oleh Danlanal AL Cirebon Letkol Laut Pelaut Hamzah, Rabu (1/6).

 

Desa dengan jumlah penduduk 5.223 jiwa ini dipilih sebagai lokasi TMMD karena Desa Jatimunggul merupakan desa tertinggal dengan klasifikasi desa swadaya (lanjut). Kemudian juga tingkat perkembangan perekonomian belum stabil, SDM dan SDA yang sangat rendah sehingga menjadi penghambat lajunya roda pembangunan. Infrastruktur dasar perdesaan juga masih terbatas seperti prasarana perhubungan pendidikan kesehatan dan sebagainya.

 

Danlanal AL Cirebon Letkol Laut Pelaut Hamzah mengatakan, program TMMD dilaksanakan untuk membantu pemerintah dalam upaya memperdayakan wilayah pertahanan, meningkatkan akselerasi pembangunan dan kesajteraan masyarakat, serta memantapkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dalam rangka mewujudkan ketahanan wilayah yang tangguh serta dalam menghadapi hakekat ancaman yang ada. Selain itu pula, melalui program TMMD diharapkan dapat membantu mewujudkan aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah pedesaan.

 

 

TMMD memiliki sasaran kegiatan fisik yang diutamakan untuk membangun infrastruktur, sarana dan prasarana yang betul-betul menjadi kebutuhan dan dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama untuk membuka isolasi daerah terpencil guna meningkatkan roda perekonomian masyarakat di daerah. Sedangkan sasaran kegiatan non fisik diarahkan untuk mendorong tumbuhnya inovasi dan kreatifitas masyarakat, guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam membangun daerahnya menuju kehidupan social masyarakat yang lebih maju, sejahtera, dan mandiri.

 

Di samping itu, sasaran non fisik juga bertujuan untuk menggugah dan memupuk komitmen persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan wawasan kebangsaan dan semangat nasionalisme dalam rangka memperkokoh kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

 

Kegiatan TMMD yang dilaksanakan sampai dengan 21 Juni ini memiliki berbagai kegiatan fisik diantaranya perbaikan jalan desa sepanjang 2.600 meter dan lebar 3 meter, perbaikan jalan lingkungan sepanjang 500 meter, perbaikan rumah tidak layak huni sebanyak 10 unit, pembuatan senderan sepanjang 24 meter. Sementara untuk sasaran fisik tambahan meliputi plesterisasi rumah gakin, penghijauan, pemasangan PJU, pembuatan sumur bor, rehabilitasi kantor desa, pembuatan pos kamling, dan perluasan jaringan tegangan rendah. Sementara untuk sasaran non fisik meliputi pendirian koperasi baru, pelayanan KB masal, pelayanan KTP gratis dan juga lainnya.

 

Pada pembukaan TMMD ke 86 itu hadir Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si, Ketua DPRD Indramayu Drs. H. Abdul Rozaq Muslim, Kepala Keplosian Resort Indramayu, Kepala Kejaksaan Negeri Indramayu, Ketua Pengadilan Negeri Indramayu, para kepala OPD, serta seluruh camat, dan warga masyarakat setempat. (deni/humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu