TUKDANA - 28/02/2011- (humasindramayu.com) – Masyarakat di Kecamatan
Tukdana Kabupaten Indramayu menyambut baik ajakan Bupati Indramayu
untuk menggiatkan kewajiban berzakat baik profesi maupun mal serta
menumbuhkan kesetiakawanan social melalui gerakan infaq dan sodaqoh.
Semangat masyarakat itu disampaikan oleh Camat Tukdana Mismaka
dihadapan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika memberikan bantuan
zakat profesi di Balai Desa Pagedangan Kecamatan Tukdana, Senin
(28/2).
Mismaka mengatakan, rencana pemberdayaan keluarga miskin (Gakin) pada
tahun 2011 ini direncanakan setiap desa harus bisa mengentaskan
minimal 10 kepala keluarga (KK), sehingga dalam satu tahun KK yang
dapat diberdayakan mencapai 130 KK. Selain itu, kelangsungan
pendidikan bagi murid SD hingga SLTA bagi anak yatim / piatu dan anak
terlantar /miskin juga dilakukan proteksi, yaitu melalui gerakan infaq
/ sodaqoh per minggu sebesar seribu rupiah setiap KK. Dengan demikian
estimasi jumlah KK yang akan menyumbang sebanyak sepuluh ribu KK
sehingga dalam satu tahun akan terkumpul 480 juta rupiah.
Selama tahun 2010 yang lalu zakat profesi yang berhasil terkumpul dari
PNS di Kecamatan Tukdana mencapai 67.283.708 serta dana yang sudah
digunakan mencapai 51.292.402 yang digunakan untuk sabililah dan
amilin serta pembelian sarana alat sekolah bagi anak dari keluarga
miskin, pembelian paket sembako, bantuan rehab rumah, dan bantuan
pengobatan bagi keluarga miskin.
"Sebagai implementasi religius dari visi Indramayu Remaja di kalangan
pelajar disamping wajib MDA bagi anak SD, ngaji 15 menit sebelum
belajar, maka untuk pelajar tingkat SLTP dan SLTA pada tahun pelajaran
2011/2012 akan diberlakukan persyaratan untuk kenaikan kelas bagi
pelajar yang beragama Islam harus dapat membaca Al – Qur'an." Kata
Mismaka.
Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dalam sambutannya
mengatakan, berdasarkan visi ajaran Islam, kesejahteraan akan dapat
ditegakkan hanya jika tangan-tangan kekuasaan negara telah efektif
mengawal rakyatnya untuk mampu memenuhi kebutuhan ekonomi. Gerakan
sadar zakat memang menjadi tanggung jawab bersama, sehingga diperlukan
upaya total mengedukasi masyarakat agar semakin tumbuh kesadaran untuk
berzakat. Masyarakat diharapkan tidak lagi memandang zakat sebagai
ibadah yang membebankan secara finansial dan hanya menjadi kewajiban
golongan tertentu, justru zakat memacu si muzzaki agar memiliki
kecerdasan finansial dalam mengelola keuangannya baik secara pribadi
maupun organisasi.
"Kekuatan dan ruh lembaga pengelola zakat terletak pada kesungguhan
dalam melayani, melindungi, dan menyelamatkan kaum fakir dan miskin.
Untuk itu lensa pandang organisasi pengelola zakat dalam pengembangan
program pendayagunaan zakat haruslah selalu memperhatikan secara
obyektif kebutuhan hidup mustahiq yang perlu dibantu dan
diberdayakan." Kata Bupati Anna.
Namun demikian harus dipahami, hasil perolehan dana zakat tidak akan
bisa menghapus secara total kemiskinan yang merupakan sunnatullah.
Tetapi, yang perlu diupayakan adalah menurunkan tingkat kemiskinan dan
mendekatkan jarak antara yang kaya dan miskin.
"Di tengah problematika perekonomian ini, zakat muncul menjadi
instrument yang solutif dan sustainable. Zakat sebagai instrument
pembangunan perekonomian dan pengetasan kemiskinan umat di daerah,
memiliki banyak keunggulan dibandingkan instrument fiskal konvensional
yang kini telah ada." katanya.
Pada kesempatan itu diserahkan secara simbolis penyaluran zakat
profesi kepada 13 orang fakir miskin berupa paket sembako, rehab rumah
untuk 6 orang, dan bantuan modal untuk 6 orang serta bantuan sarana
perlengkapan sekolah bagi 5 pelajar di Kecamatan Tukdana.
(deni/humasindramayu.com)