Langsung ke konten utama

Kontraktor dan Pers Ikuti Lokakarya Pertamina Clean

PRESS REALES

Selasa, 13 April 2010

Kontraktor dan Pers Ikuti Lokakarya Pertamina Clean

Ratusan kontraktor dan insan pers, Selasa (13/4) mengikuti lokakarya
Pertamina Clean yang diselenggarakan Indonesia Business Links (IBL)
dan Pertamina Refinery Unit VI Balongan di Gedung Bumi Patra,
Indramayu.

Lokakarya yang dibuka General Manager Pertamina Refinery Unit VI
Balongan, Didik Pribadi itu menghadirkan pembicara Guntur Kusmiarno
dari KPK, Johan Sumampaw dari Hukum Korporat, Kapolres Indramayu AKBP
Nasri Wiharto, Kasie Intel Kejari Suparman, SH, dan Drs. Dadang Oce
Permana dari Badan Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Indramayu.

Pada kesempatan itu pembicara Johan Sumampaw dari Hukum Korporat
membahas penyusunan prinsip-prinsip GCG (Good Corporate Governance)
Etika Usaha dan Tata Perilaku. Menurut dia, berdasarkan tahap
formulasi GCG ada sejumlah standar etika yaitu; etika perusahaan
dengan pekerja, konsumen, pesaing, penyedia barang dan jasa, mitra
kerja, investor, pemerintah, masyarakat, media massa dan oprganisasi
profesi.

Sedangkan beberapa standar perilaku yakni; etika kerja sesama insan
Pertamina, menjaga kerahasiaan data dan informasi perusahaan, menjaga
harta perusahaan, menjaga keamanan dan keselamatan, kesehatan kerja
dan lindungan lingkungan, mencatat data dan pelaporan, menghindari
benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan, menerima hadiah,
memberi hadiah, penyalahgunaan narkoba dan miras.

Penerapan GCG bagi Pertamina adalah kebutuhan. Dengan kata lain,
Pertamina butuh untuk ber-GCG. Karena ada dampak apabila tidak
Pertamina melaksanakan GCG. Pertama; dampak sosial berupa
ketidakpercayaan pemegang saham, pemerintah, kreditur/mitra kerja,
publik dan pekerja. Kedua dampak yuridis yaitu sangsi administrasi,
perdata dan pidana.

Sementara Guntur Kusmiarno dari KPK mengemukakan, sosialisasi
Pertamina Clean sangat diperlukan dalam usaha pemberantasan korupsi.
Untuk merealisasi Pertamina Clean, diperlukan kerja sama semua pihak.
Termasuk peran serta kontraktor Pertamina. (Tar/dens/humasindramayu)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu