Langsung ke konten utama

PRESS REALESE Bupati Panen Perdana Ikan Sidat

PRESS REALES

Selasa, 23 Februari 2010

Bupati Panen Perdana Ikan Sidat

Menyusuri Sungai Cimanuk yang deras dengan menggunakan perahu Bupati Indramayu DR. H. Irianto M.S. Syafiuddin besrta Hj. Anna Sophana harus bersusah payah untuk menempuh lokasi panen perdana ikan Sidat yang berlokasi di areal empang Blok Carat Desa Lamarantarung Kecamatan Cantigi. Menggunakan perahu karena jalan setapak yang semula akan dilalui menjadi becek dan berlumpur karena diguyur hujan pada malam harinya.

Menurut Ketua Kelompok Patra Gesit Saefulah Hanif mengungkapkan, budidaya ikan Sidat yang berada didesanya merupakan pembudidayaan pertama yang ada di Indonesia. Pasalnya, sampai saat ini ikan Sidat hanya bisa didapatkan didaerah muara dan pesisir berdasarkan penangkapan bukan budidaya.

Hal lain, ikan Sidat ini memiliki nilai ekonomis yang sangat besar karena permintaan ekspor semakin terus meningkat dan memiliki harga jual sangat mahal yakni antara Rp. 120.000-250.000/kg tergantung ukurannya. Beberapa negara yang selama ini tertarik dengan ikan Sidat yakni Jepang, Hongkong, Singapura, Jerman, Italia, Belanda, dan Amerika Serikat.
Sementara itu Bupati Indramayu DR. H. Irianto M.S. Syafiuddin dalam sambutannya mengatakan, peranan sektor perikanan dalam mendukung laju perekonomian dan ketahanan ekonomi lokal, regional, dan nasional sangat signifikan, dan menjadi salah satu katup pengaman perekonomian ketika mengalami krisis ekonomi. Kabupaten Indramayu memiliki potensi sumber daya perikanan yang banyak memberikan kontribusi hasil perikanan bagi usaha ekonomi masyarakat khususnya, baik perikanan tangkap di perairan laut maupun perikanan budidaya habitat pantai.

"Untuk pasokan kebutuhan ikan laut bagi Jawa Barat, Kabupaten Indramayu telah mencapai tingkat "over fishing". Namun demikian, terdapat kondisi kontradiksi antara produksi perikanan laut dengan produksi perikanan air tawar. Padahal kita memiliki potensi perairan umum seperti waduk dan panjang sungai yang sangat memungkinkan untuk pengembangan usaha perikanan, baik budidaya ikan konsumsi, benih ikan, maupun ikan hias dan komoditas perairan umum lainnya," kata bupati.

Bupati menambahkan, budidaya ikan Sidat di Desa Lamarantarung yang dilakukan oleh paguyuban Patra Gesit yang melakukan kegiatan budidaya belut, ikan sidat dan cacing ini didukung oleh program kemitraan PKBL PT. Pertamina. "Perlu saya ingatkan, bahwa untuk memberdayakan potensi yang kita miliki, tidak semata-mata semuanya harus ketergantungan kepada pemerintah. Pemerintah dalam hal ini hanya sebagai fasilitator untuk membantu memberikan kemudahan-kemudahan  proses atau urusan-urusan aktivitas masyarakat. Bagaimanapun juga, dana yang tersedia dalam APBN maupun APBD sangat terbatas. Untuk itu, diharapkan partisipasi dan swadaya masyarakat dapat terus ditumbuhkan dan diberdayakan," katanya

Hadir dalam panen perdana tersebut manajer PKBL PT. Pertamina RU.VI Balongan Yoke Samsidar, Kepala Bappeda Ir Apas Fahmi, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Ir AR Hakim, Camat Cantigi Ir Ahmad Budiharto, Muspika serta undangan lainnya. (dens/humasindramayu)

     Kepala Bagian Humas dan Protokol
                             Setda Indramayu


           

                           ADE SUHAYATI, SH. M.Si
                            Penata Tingkat I
                          NIP. 196908291995032003

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu