Langsung ke konten utama

Disdukcapil Terima 3.100 Lembar e-KTP

INDRAMAYU 19/3/2012 (www.humasindramayu.com) – Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) yang sudah lama dinantikan akhirnya jadi. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Indramayu (Disdukcapil) telah menerima 3.100 lembar e-KTP dari Kementrian Dalam Negeri untuk 31 kecamatan.

 

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kebupaten Indramayu Drs. Nuradi, M.Si mengatakan, berdasarkan hasil perolehan enrollment (istilah pengambilan data diri dan fisik) e-KTP sampai dengan 13 Maret 2012 sebanyak 843.036 ribu penduduk Indramayu telah selesai melakukan enrollment atau 65,19 persen dari jumlah wajib KTP sebanyak 1.293.157 orang.

 

Sejak bulan Oktober 2011, semua kecamatan telah melakukan enrollment untuk e-KTP dengan jumlah alat yang bervariasi setiap kecamatannya. Namun ada kecamatan yang telah dengan cepat melakukan enrollment berdasarkan jumlah per alat per hari yakni rangking pertama Kecamatan Sliyeg dengan wajib KTP 43.778 orang dan yang telah selesai di enrollment sebanyak 35.084 orang. Berikutnya Kecamatan Indramayu dengan wajib KTP sebanyak 72.150 orang dan yang telah di enrollment sebanyak 43.631 orang, dan peringat ketiga Kecamatan Kandanghaur dengan wajib KTP 65.171 orang dan yang berhasil di enrollment sebanyak 42.067 orang.

 

"Saat ini kami baru tarima e-KTP sebanyak 100 lembar per kecamatan untuk 31 kecamatan, sisanya akan dikirimkan secara bertahap pada bulan April mendatang. Memang sampai saat ini masih ada kecamatan yang masih melakukan enrollment, namun kami yakin sampai akhir April ini bisa dimaksimalkan." Tegas Nuradi.

 

Penyerahan secara simbolis e-KTP tersebut diberikan secara langsung oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah kepada Camat Sliyeg, Indramayu, dan Kandanghaur pada apel pagi yang berlangsung di Alun-alun Indramayu, Senin (19/3). (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu