Langsung ke konten utama

119 Guru Bersiap dirotasi

INDRAMAYU 26/3/2012 (www.humasindramayu.com) – Adanya peraturan bersama antara Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama  tentang penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil, membuat 119 guru bersiap untuk dirotasi ke sekolah yang lain. Hal ini mengingat adanya ketimpangan dimana satu sekolah banyak terdapat guru sementara sekolah yang lain justru kekurangan guru.

 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu DR. H. Suhaeli, M.SI mengungkapkan, data keadaan guru PNS untuk jenjang SMP Negeri di Kabupaten Indramayu tahun pelajaran 2011/2012 berdasarkan kebutuhan mencapai 2287 orang dan yang ada saat ini mencapai 1403 orang, sementara kondisi saat ini total sekolah yang mengalami kelebihan guru sebanyak 141 orang dan disisi lain terdapat sekolah yang mengalami kekurangan mencapai 904 orang.

 

Sementara untuk keadaan guru PNS jenjang SMA Negeri pada tahun pelajaran 2011/2012 berdasarkan kebutuhan mencapai 787 orang dan yang ada saat ini mencapai 631 orang, sementara kondisi saat ini sekolah yang mengalami kelebihan guru mencapai 84 orang dan yang mengalami kekurangan sebanyak 234 orang.

 

Pada jenjang SMK Negeri, berdasarkan kebutuhan mencapai 707 orang sementara yang ada saat ini mencapai 279 orang, sehingga terdapat kelebihan guru sebanyak 11 orang dan yang mengalami kekurangan mencapai 439 orang.

 

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Dinas Pendidikan bersama dengan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Indramayu melakukan pembinaan pegawai dan sosialisasi terhadap peraturan bersama lima menteri tersebut bagi 119 guru yang berencana di rotasi pada Senin (26/3) di Ruang Ki Sidum Setda Indramayu.

 

"Saat ini kami baru panggil 119 guru yang berencana akan dirotasi ke berbagai sekolah demi pemerataan, namun kami masih lakukan pemanatauan terhadap kondisi yang ada. Hal ini kemungkinan masih bisa bertambah mengingat masih banyak sekolah yang mengalami kekurangan guru sementara ada sekolah lain yang justru mengalami kelebihan guru. Namun demikian dalam penempatannya kami tetap memperhatikan tempat tinggal dan lokasi sekolah tersebut." Jelas Kuryati Kasie Tenaga Setrategis pada Dinas Pendidikan.

 

Sementara itu Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si yang ikut hadir pada kegiatan tersebut mengatakan, redistribusi guru-guru ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Indramayu. Meskipun mungkin secara pribadi ada yang merasa keberatan dengan kebijakan ini, namun hal ini harus dilakukan demi peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik. (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu