Langsung ke konten utama

Indramayu Tempa Mental Remaja Bahari


INDRAMAYU 3/7/2013 – Kabupaten Indramayu dijadikan sebagai tempat untuk penempaan mental bagi para remaja bahari seluruh Indonesia. Selain karena Indramayu merupakan daerah pantai dengan garis pantai terpanjang di Jawa Barat, juga karena potensi bahari di Indramayu sangat besar. Hal ini ditegaskan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika menutup kegiatan Bintal Juang Remaja Bahari TNI AL tahun 2013 di Pantai Glayem Barat Kecamatan Juntinyuat, Selasa (3/7/2013).

"Pemilihan Kabupaten Indramayu tentunya bukan kebetulan dan tanpa alasan. Indramayu adalah kabupaten yang memiliki garis pantai terpanjang dibandingkan kabupaten lain di Jawa Barat yaitu sepanjang 114 km. Dengan garis pantai yang sedemikian panjang tentunya  Kabupaten Indramayu memiliki potensi dan permasalahan bahari yang juga besar." Tegas bupati.

Sebagai negara yang terdiri dari ribuan pulau dengan lautan di sekelilingnya, Indonesia menjadi negara kepulauan terbesar di dunia. Luas wilayah laut Indonesia mencapai dua pertiga dari luas negara kesatuan Republik Indonesia. Dalam luas wilayah perairan laut yang demikian besar tentunya tersimpan potensi yang juga melimpah, dan dengan perairan laut yang sedemikian besar tersimpan tanggungjawab yang besar pula.

TNI AL sebagai garda terdepan pengamanan wilayah laut Indonesia tentunya memiliki tugas dan tangungjawab yang sangat berat. Untuk itu dibutuhkan personil, sarana dan prasarana yang benar-benar mumpuni untuk dapat menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.

Bintal juang remaja bahari adalah salah satu bentuk pembinaan TNI AL bagi putra-putri bangsa yang diikuti oleh para pelajar setingkat SMP dan SMA dan juga masyarakat pemerhati kebaharian untuk meningkatkan mental kerohanian, indeologi kejuangan, kesehatan jasmani, kebaharian, kepemimpinan, pencegahan kenakalan remaja serta penyalahgunaan narkotika dan obat-onat berbahaya. Juga agar generasi muda dapat meningkatkan akhlak etika, budi pekerti, disiplin yang dilandasi semangat nasionalisme yang tinggi.

Selain itu, pada kegiatan bintal juang remaja bahari ini juga diberikan materi tentang kesadaran bernegara, kesadaran hukum, pengenalan kapal perang Republik Indonesia, saka bahari dan olah raga air. Tentunya kegiatan ini semata-mata untuk menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme generasi muda tumbuh kecintaan terhadap NKRI.

Sebelumnya, para peserta kegiatan bintal juang remaja bahari ini mengikuti berbagai kegiatan yang dipusatkan di lokasi pantai Tirtamaya. (deni/humasindramayu)

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu