Langsung ke konten utama

Bupati Indramayu KKN

INDRAMAYU 01/07/2013 – Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah KKN. KKN yang dimaksud bukanlah Korupsi Kolusi dan Nepotisme namun Kuliah Kerja Nyata. Hal ini sangat wajar pasalnya Hj. Anna Sophanah sampai saat ini tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Wiralodra Indramayu. Berdasarkan hasil pengelompokan, Hj. Anna Sophanah ditempatkan di kelompok 26 Desa Cangkring Kecamatan Cantigi.

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, dirinya siap mengikuti KKN bersama dengan rekan mahasiswa lainnya. Bahkan, dalam waktu dekat ini pihaknya segera merapat ke lokasi tempatnya KKN. "Saya siap berada di lokasi KKN bersama dengan mahasiswa lainnya, namun karena aktivitas saya mungkin tidak setiap hari berada disana," kata Anna.

Dengan momentum KKN ini, diharapkan para mahasiswa bisa ikut memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait dengan berbagai program dan kebijakan dari pemerintah daerah.

Hal lain, lanjut bupati, para mahasiswa bisa terus mengembangkan pola-pola pemberdayaan keluarga yang sudah ditanamkan oleh pemerintah kabupaten dan tinggal mendampingi serta melakukan evaluasi.

"KKN dengan tematik posdaya ini kami harapkan dapat mengembangkan system pemberdayaan ditengah masyarakat, sehingga masyarakat bisa menjadi subjek dan objek pembangunan," tegas bupati.

Senin pagi (01/07/2013), Universitas Wiralodra Indramayu memberangkatkan sebanyak 840 mahasiswa untuk melakukan KKN diberbagai kecamatan di Indramayu. Pelepasan ini nampak istimewa, selain Bupati Indramayu melepas juga beliau sebagai peserta KKN. KKN yang terus dikembangkan oleh universitas ini berbasis Posdaya.

Selain pelepasan mahasiswa KKN, pada kegiatan tersebut juga diberikan bantuan beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Indraamayu bagi 600 mahasiswa dari berbagai fakultas. Selanjutnya, rangkaian acara tersebut diakhiri dengan peresmian dan peninjauan gedung kuliah baru.

Pada hari yang sama di ruang Ki Tinggil Setda Indramayu, Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si menerima kedatangan ratusan mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang juga melakukan KKN di wilayah Kabupaten Indramayu. (deni/humasindramayu

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu