Langsung ke konten utama

10 Calon Perwira Polri Datangi Bupati Indramayu

INDRAMAYU 04/09/2012 (www.humasindramayu.com)  – Sebanyak 10 mahsiswa calon perwira Polri mendatangi Bupati Indramayu untuk mengorek keterangan terkait dengan perkembangan di Kabupaten Indramayu. Kedatangan mereka diterima langsung oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah, Wakil Bupati Drs. H. Supendi, M.Si, dan Sekretaris Daerah Ahmad Batirá, SH yang berlangsung diruang Nyi Endang Darma Pendopo Kabupaten Indramayu, Selasa pagi (4/9)..

 

Dihadapan bupati, kesepuluh calon perwira tersebut mengungkapkan keinginantahuan terhadap perkembangan social politik dan juga keamanan di Kabupaten Indramayu selama kepemimpinan pasangan Hj. Anna Sophanah dan Drs. H. Supendi, M.Si.

 

Salah seorang pembimbing Kombes Didik Anriono mengungkapkan, para calon perwira ini tengah menempuh salah satu jenjang pendidikan yang harus dilalui sebelum mereka menjadi perwira di Polri yaitu dengan melakukan penelitian dan pengamatan terhadap apa yang terjadi langsung ditengah masyarakat Indramayu.

 

"Kami mendengar dulu Kabupaten Indramayu terrenal dengan tawuran, namun setelah ada terobosan dari bupati sebelumnya yakni Pa Yance tawuran di sini sudah tidak ada. Ini yang meenarik bagi kami, bagaimana kepala daerah mempunyai terobosan dan formula untuk meredam tawuran tersebut. Apalagi kini kepemimpinan di Kabupaten Indramayu dilanjutkan oleh istri Pa Yance." Kata Didik.  

 

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengungkapkan, keberhasilan pembangunan di Indramayu tidak terlepas dari peran dan kerjasama antar forum komunikasi pimpinan daerah (Muspida) bersama dengan masyarakat. Sementara itu kerjasama antara pemerintah daerah dengan kepolisian di Kabupaten Indramayu telah berjalan cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan pilkada secara langsung yang berjalan dengan aman serta menjadi percontohan bagi kabupaten/kota yang lain di Indonesia.

 

"Jika suasana kondusif, maka kami dari pemerintah merasakan nyaman dalam memberikan regulasi dan kebijakan dalam pembangunan. Keamanan yang tetap terjaga di Indramayu ini tidak terlepas dari peranan Polres Indramayu yang telah berkomitmen untuk tetap menjaga Indramayu tetap kondusif dan nyaman." Katanya.

 

Kedatangan para calon perwira ini didampingi Ka Polres Indramayu AKBP. G. Pangarso, Kasdim 0616 Indramayu, serta undangan lainnya. (deni/www.humasindramayu.com)

 



--

Kunjungi Website Kami www.humasindramayu.com Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu