Langsung ke konten utama

Koperasi Diminta Punya Inovasi

 

INDRAMAYU 14/7/2011 (www.humasindramayu.com) – Koperasi harus punya pengembangan serta inovasi baru agar maju dan mampu bersaing dengan lembaga lainnya. Untuk mewujudkan hal ini, peran Dekopinda sangatlah dibutuhkan. Demikian dikatakan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah, saat memberikan sambutan usai melantik Pimpinan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Indramayu, di aula Bank Jabar Banten (BJB) Cabang Indramayu, Rabu (13/7).

 

Dikatakan Anna, masih banyak kendala yang dihadapi sehingga koperasi sulit untuk maju dan berkembang. Diantaranya masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang koperasi, sehingga mereka belum tahu manfaat koperasi yang sebenarnya. Kendala lainnya adalah masih rendahnya SDM pengelola koperasi, rendahnya partisipasi anggota, rendahnya jaminan permodalan koperasi, serta kurangnya jalinan kerjasama dengan lembaga lain dalam rangka memajukan koperasi.

 

"Selama ini koperasi juga belum dapat menggali potensi sebagai basis udaha dan masih tergantung kepada usaha program," kata Bupati Anna.

 

Ia juga berharap agar Dekopinda mampu menjadi wadah perjuangan koperasi dan mitra pemerintah dalam membangun koperasi demi terwujudnya kesejahteraan rakyat. Untuk itulah Dekopinda harus terus meningkatkan SDM, menjalin kerjasama dengan semua pihak, serta memberdayakan pemuda dan kaum wanita dalam rangka membangun koperasi. Kalau ini bisa dilaksanakan, tuturnya, optimis kedepan keberadaan koperasi akan semakin eksis. Dengan demikian cita-cita koperasi sebagai soko guru perekonomian akan terwujud.

 

Sementara itu, susunan personalia Dekopinda Kabupaten Indramayu periode 2011-2016 yang dilantik diantaranya Ketua Majelis Pakar DR. H. Irianto MS. Syafiuddin, Wakil Ketua Majelis Pakar DR. Tohidin beserta anggota. Kemudian Ketua Dewan Penasehat Drs. H. Supendi, M.Si beserta anggota. Sementara sebagai Ketua Dekopinda adalah H. Taroni, SE.

 

Pelantikan pengurus Dekopinda Kabupaten Indramayu juga dihadiri perwakilan dari Dekopinwil Jawa Barat Away Hendrawan, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, serta perwakilan dari sejumlah koperasi di Indramayu. (deni/humasindramayu.com)

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu