Langsung ke konten utama

Pansel Umumkan 15 Nama Hasil Seleksi


INDRAMAYU 11/05/2015 - Panitia Seleksi Calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama secara resmi mengumumkan hasil dari sejumlah tahapan untuk direkomendasikan kepada bupati, Sabtu (9/5). Sebanyak 15 nama berasal dari 3 besar pada 5 jabatan yang sejak beberapa waktu lalu belum dijabat oleh pejabat definitif.

Ketua Pansel, DR Ujang Suratno SH MSi seperti yang ditulis Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu menyampaikan, 15 nama yang ditetapkan tersebut merupakan peraih peringkat 3 besar dalam setiap formasi jabatan atas tahapan seleksi. Selanjutnya, untuk menentukan nama yang bakal menjabat pada jabatannya akan dipilih oleh bupati selaku penggunanya.

 "Kami telah melaksanakan tahapan seleksi administrasi, kompetensi manajerial, kompetensi bidang, dan rekam jejak. Keputusannya ada di tangan bupati sebagai usernya," jelasnya.

Dari kelima jabatan itu, pejabat yang akan menempati posisi pada formasi sekertaris DPRD (Setwan) akan ditentukan setelah dilakukan dikonsultasikan terlebih dulu dengan pimpinan DPRD. "Khusus untuk setwan akan konsultasi dulu dengan pimpinan DPRD. Memang berbeda dengan formasi lainnya," sebut Ujang.

Disebutkannya, 3 nama dengan raihan nilai tertinggi pada formasi setwan adalah DR Dudung Indra Ariska SH MH (Camat Kandanghaur), Ir Akhmad Budiharto MM (Sekertaris Dinas Pertanian dan Peternakan), dsan H Suwenda SSos MSi (Sekertaris Badan Lingkungan Hidup). Pada jabatan kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, yakni H Kamud SH (Staf Ahli Bidang Administrasi), Iding Syafrudin SE MSi (Kabag Agama dan Kesejahteraan Rakyat Setda), dan Drs Yudi Rustomo MSi (Sekertaris Dinas Perikanan dan Kelautan).

Berikutnya pada Disdik, DR HM Ali Hasan MPd (Sekertaris Disdik), DR H Akil MPd (Kabid PLS Disdik), dan DR Ahmad Syadali MEd (Sekertaris BKD). Pada jabatan kepala Dinas Cipta Karya tertulis Didi Supriadi BE SSos (Sekertaris DCK), Nurman ST (Kabid Jalan Dinas Bina Marga), dan Ir E Rukanda Suradinata (Kabid Fisik Bappeda). Sedangkan jabatan Direktur RSUD Indramayu, terdiri dari dr H Deden Bonni Koswara MM (Wadir Pelayanan RSUD), dr Hj Lisfayeni MM (Kabid Promkes Hukum, Humas RSUD), dan dr H Muhamad Toha MSi (Kabid Sosial Budaya Bappeda).

Disampaikannya, lelang jabatan yang dilaksanakan tersebut pada awalnya mendapatkan 41 nama dari hasil seleksi administrasi. Lalu pada prosesnya terdapat 3 nama yang mengundurkan diri dengan alasannya masing-masing. (DENI / Humas Pemkab Indramayu)


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu