Langsung ke konten utama

Bupati Serahkan Fasilitas Sumur Bor Bagi Nelayan Eretan

            KANDANGHAUR 17/3/2014 – Langkah konkret yang terus dilakukan oleh Pemkab Indramayu untuk memperhatikan para nelayan semakin nyata. Kini, sekitar 200 kepala keluarga di komplek perumahan nelayan Desa Eretan Wetan dan Desa Kertawinangun Kecamatan Kandanghaur dapat menikmati fasiltas sumur bor, instalasi air bersih dan MCK.

Fasilitas umum tersebut secara resmi penggunannya diresmikan oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah, Senin (17/3/2014) di Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur. Program tersebut bagi dua komplek perumahan nelayan tersebut merupakan hasil kerjasama antara Kodim 0616 Indramayu bersama dengan Pemkab Indramayu.

Komandan Kodim 0616 Indramayu Letkol. CPN. Asyik Rudianto mengatakan, MCK dan air bersih itu merupakan bantuan dari Presiden Republik Indonesia melalui Angkatan Darat. Di Jawa Barat hanya dua kabupaten yang mendapatkan program tersebut yakni Kabupaten Indramayu dan Garut. Namun demikian, meskipun ini program Presiden namun jika tidak ada program pendamping dari daerah maka tidak akan jalan.

“Sinergitas antara pemerintah daerah dan jajaran Kodim 0616 Indramayu semakin nyata. Kami terus saling bergandengan tangan untuk melakukan pembangunan yang berorietasi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Jika TNI dan pemda sudah saling menyatu, maka masyarakat juga harus ikut mendukung dengan ikut menyukeskan program pemerintah serta menjaga apa yang telah dikerjakan selama ini,” tegas satu-satunya pilot yang menjadi dandim ini.

Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, perumahan nelayan di Desa Eretan Wetan ini telah berdiri sejak 5 tahu yang lalu. Pada saat itu masih dibawah kepemimpinan DR. Irianto MS. Syafiuddin. Pada saat itu pemerintah daerah menyediakan lahan untuk para nelayan agar memiliki hunian yang sesuai standar. Setelah ditempati sekian tahun akhirnya muncul permasalahan diantaranya berupa terbatasnya sarana MCK dan air bersih. Namun kini hal itu bukan menjadi masalah, karena Kodim 0616 Indramayu telah mengerjakan kegiatan tersebut.

Dihadapan ratusan warga yang ikut hadir diacara peresmian itu, bupati berpesan agar fasilitas yang telah dibangun oleh TNI dan pemerintah daerah itu bisa dijaga secara bersama-sama. Selain itu, jika dimungkinkan fasilitas lainnya bisa dibangun dikomplek nelayan tersebut.

“Sarana umum ini sudah bisa digunakan, silahkan bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dan sama-sama untuk dijaga agar awat. Kami dan warga masyarakat menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran TNI yang telah membangun fasilitas ini,” tegas bupati. (deni/humasindramayu)

 

Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu



--

Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu