Langsung ke konten utama

Mencari Berkah di Pendopo Indramayu

INDRAMAYU 04/04/2013 – Mencari berkah dan rakhmat dari Allah SWT bisa diperoleh dimana saja, termasuk di Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra Indramayu yang merupakan gedung perkantoran. Keinginan kuat untuk mendapatkan ridho Illahi ini disadari betul oleh para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Indramayu. Setiap Kamis pagi, mereka berkumpul di Pendopo Indramayu untuk menyimak tausiah.

Ya, setiap Kamis pagi, para PNS "Pendopo" ini mencari ilmu dan pencerahan serta berkah dari Allah SWT dengan mendengarkan pengajian rutin. Kegiatan tersebut dilakukan seusai pelaksanaan apel pagi dan berakhir pada pukul 08.30.

Dalam acara itu, baik pejabat maupun staf pelaksana berbaur menjadi satu mendengarkan wejangan-wejangan dari ustad yang memberikan ceramah. Bahkan sesekali orang nomor satu di Indramayu, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dan orang nomor dua di Indramayu Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si. ikut pula mendengarkan serta mencari berkah.

Kepala Bagian Agama dan Kesra Setda Indramayu Drs. Edi Kusdiana mengatakan, kegiatan ceramah rutin ini merupakan kebutuhan bagi para PNS dan sebagai upaya untuk mengaktualisasikan visi Indramayu Remaja. "Setiap minggunya penceramah yang dihadirkan selalu berbeda-beda dan mengangkat materi yang berbeda pula, Insya Allah ini akan menjadi pengetahuan dan berkah bagi kita semua," katanya.

Sementara itu, Habib Ayip Muhamad Bin Yahya yang menjadi penceramah mengungkapkan, jika kegiatan keagamaan ini terus dipupuk dan dikembangkan di Kabupaten Indramayu. Maka berkah Allah itu bisa dinikmati oleh lapisan masyarakat Indramayu. Hal yang paling dirasakan langsung oleh para PNS yang mengikuti kegiatan itu adalah dapat membedakan yang baik dan yang buruk. (deni)

 --


Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu