Langsung ke konten utama

Bupati Anna Safari Ramadan Perdana di Haurgeulis

HAURGEULIS 26/7/2012 (www.humasindramayu.com) - Bupati Hj Anna Sophanah tak ingin melepaskan momen bulan suci Ramadan 1433 Hijriyah tahun ini, untuk bersilaturahmi dengan warganya yang tengah menunaikan ibadah puasa.

Di tahun kedua kepemimpinnya, orang nomor satu di jajaran Pemkab Indramayu tersebut, kembali melaksanakan Safari Ramadan di seluruh wilayah kecamatan yang ada di Indramayu

Safari perdana, berlangsung kemarin, Rabu (25/7) bertempat di halaman masjid Al Ikhlas samping kantor Desa Haurkolot, Kecamatan Haurgeulis. Tidak hanya dari masyarakat setempat, ribuan umat Islam dari Kecamatan Gantar dan Anjatan, juga diikutsertakan dalam acara bertepatan dengan hari kelima bulan puasa ini.

Didampingi Wakil Bupati Indramayu, Drs H Supendi MSi, Bupati Anna membawa rombongan cukup banyak. Diantaranya Sekda H Ahmad Bachtiar SH, Asisten  pemerintahan, Staf Ahli, sejumlah kepala OPD, MUI, unsur Muspika 3 Kecamatan, serta jajaran pengurus TP PKK Kabupaten.
Hadir pula Camat Haurgeulis Drs H Prawoto dan Camat Anjatan Mulya Sedjati SE beserta jajarannya.

Dalam sambutannya, Bupati Hj Anna mengatakan, selain untuk menjalin silaturahmi, acara safari Ramadan ini juga dimaksudkan untuk mengajak umat Islam di Indramayu kembali meneguhkan komitmen bersama-sama mewujudkan visi Indramayu Remaja.

"Mumpung di bulan puasa, mari kita terus gelorakan syiar Islam dalam mewujudkan masyarakat yang religius," ujarnya.

Disamping itu bupati Anna juga mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap menjaga situasi daerah tetap kondusif serta terus membangun silaturahmi dengan sesama. "Kondusifitas daerah akan terwujud, apabila kita rajin silaturahmi," tegasnya.

Selanjutnya, Safari Ramadan diisi dengan berbuka puasa bersama, dilanjutkan salat Magrib, Isya dan diakhiri dengan sholat tarawih berjamaah.

Sebelumnya, Bupati Anna didampingi Wabup Supendi menyerahkan bantuan kepada pengurus masjid dan musala serta bingkisan kepada perwakilan warga dari tiga kecamatan.

Terpisah, Kabag Agama dan Kesra Pemkab Indramayu, Drs Edi Kusdiana menjelaskan, safari Ramadan tahun ini akan dilaksanakan menyebar di 11 titik dan di pendopo Indramayu. (deni/www.humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu