Langsung ke konten utama

TK Aisiyah Mewakili Jawa Barat dalam Lomba Sekolah Sehat

INDRAMAYU 12/6/2012 (www.humasindramayu) – Prestasi pada bidang pendidikan kembali ditorehkan oleh institusi pendidikan di Kabupaten Indramayu. Kini TK Aisiyah Kabupaten Indramayu menjadi wakil Provinsi Jawa Barat pada lomba sekolah sehat yang digelar, Selasa (12/6).

 

Prestasi ini tentu saja mendapatkan perhatian yang sangat luar biasa dari Pemkab Indramayu, sehingga pada proses penyambutan tim penilai yang akan melakukan penilaian terhadap TK Asiyah tersebut disambut secara meriah di Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra. Predikat sebagai kota UKS nampaknya ingin terus ditorehkan oleh kota kecil yang dipimpin oleh Hj. Anna Sophanah ini.

 

Tim penilai lomba sekolah sehat /UKS dipimpin langsung oleh Subahagio dari Kementrian Kesehatan, dan didampingi Tutut Indra Wahyuni (Kemenkes), Jansuri (Kemenag), Syaefudin (Kemendikbud), dan Sabeni Ali (Kemendikbud) tiba di pendopo pada pukul 08.00 yang selanjutnya di sambut Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah, Wakil Bupati Drs. H. Supendi, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Muspida), Tim Pembina UKS, dan undangan lainnya.

 

Selain diterima langsug Bupati Indramayu, tim penilai juga melakukan pengecekan kepada sekretariat tim pembina UKS tingkat Kabupaten Indramayu yang berada di lingkungan sekretariat daerah, dan tim pembina UKS kecamatan yang berada di Kecamatan Indramayu yang selanjutnya melakukan penilaian langsung lepada TK Aisiyah sebagai objek penilaian.

 

Pada kesempatan itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, Pemkab Indramayu terus memberikan kebijakan agar setiap sekolah menjadi sekolah sehat. Sehingga budaya hidup bersih dan sehat sudah muncul sejak anak-anak masih TK.

 

"Secara prinsip bukan penghargaan yang kita inginkan, tapi esensi dari berbagai penghargaan yang kita raih itu bisa dirasakan langsung kepada masyarakat dan dampaknya bisa dirasakan." Tegas Anna Sophanah.

 

Sementara ketua tim penilai lomba sekolah sehat Subahagio mengungkapkan, TK Aisiyah harus bisa bersaing dengan sekolah lainnya di seluruh Indonesia. Apa yang sudah dilakukan oleh Pemkab Indramayu pada kemajuan pendidikan yang berbudaya sekolah sehat harus diberikan apresiasi. Pasalnya, berdasarkan pemanataun tim penilai di sejumlah kabupaten/kota lainnya di Indonesia, Kabupaten Indramayu merupaka salah satu kabupaten dengan perhatian sangat tinggi terhadap sekolah sehat. (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

  Terima Kasih Partisipasi Anda,
Kunjungi Website Kami www.humasindramayu.com Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu