Langsung ke konten utama

Bupati Lantik Cecep Sebagai Sekda

Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Drs.H. Cecep Nana Suryana
T. M.Si dilantik dan diambil sumpahnya sebagai Sekretaris Daerah oleh
Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah Rabu (22/12) di Pendopo Indramayu.

Dilantiknya Cecep Nana Suryana ini karena menggantikan Drs. H.
Supendi, M.Si yang telah berakhir dan kini menjadi wakil bupati
Indramayu periode 2010 – 2015, sesuai dengan SK Gubernur Jawa Barat
nomor 133 / kep.1721-BKD/2010 tanggal 16 Desember 2010.

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dalam sambutannya mengatakan,
posisi sekretaris daerah memegang peranan yang sangat penting dan
strategis, tidak hanya bertindak sebagai pelaksana administrasi
pemerintahan tetapi lebih jauh harus mampu mengikuti desah nafas
jalannya pemerintahan daerah. Hal ini sesuai dengan tupoksi
secretariat daerah yaitu membantu bupati dalam penyusunan kebijakan
pemerintahan daerah, pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas dan
lembaga teknis daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
pemerintahan daerah, serta pembinaan administrasi dan aparatur
pemerintahan daerah.

"Penempatan seseorang sebagai sekretaris daerah, secara teknis
merupakan hasil proses penilaian, pengkajian, dan analisa panjang,
yang disesuaikan dengan latar belakang pengalaman, kemampuan teknis,
jenjang kepangkatan, senioritas, dan hal lain yang terkait dengan
motivasi dan tanggung jawab, serta tuntutan perubahan akan perlunya
profesionalisme di kalangan aparatur pemerintah." Kata bupati.

Pada kesempatan itu Bupati Anna juga berpesan agar seorang sekretaris
daerah bisa betul-betul menempatkan diri sebagai aparat pelayanan
masyarakat yang professional, berdisiplin, dan bertanggung jawab.Dalam
bekerja seorang sekda juga dituntut untuk procedural dan sesuai dengan
mekanisme kerja serta menata kembali secretariat daerah sehingga peran
dan kewenangan masing-masing asisten, staf ahli, kepala bagian, dan
kepala sub bagian semakin jelas dan terlaksana secara efektif.
Keberadaan staf ahli diharapkan perannya semakin dioptimalkan dalam
memberikan telaahan, analisa, dan kajian mengenai masalah pemerintahan
daerah sebagai bahan penetapan kebijakan bupati dalam bidang hokum,
politik, pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, sumber daya
manusia, perekonomian, dan pengelolaan keuangan daerah.

Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan sekretaris daerah selain
dihadiri pasangan bupati dan wakil bupati Indramayu juga tampak hadir
kepala BKPP wilayah Cirebon Ano Sutrisno, ketua DPRD, Muspida, kepala
OPD, dan camat dari 31 kecamatan.(deni/humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu