Langsung ke konten utama

Bupati Anna Buka Porseni MI

Dalam mewujudkan undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system
pendidikan nasional dan sebagai rangkaian memperingati Hari Amal
Bhakti Kantor Kementrian Agama Kabupaten Indramayu. Selama 3 hari
(21-23) bertempat di areal Sport Centre digelar Pekan Olah Raga dan
Seni (Porseni) guru MI se Kabupaten Indramayu.

Kegiatan ini diikuti oleh masing-masing Sub Rayon dengan jumlah
peserta mencapai 560 orang. Sedangkan cabang olah raga yang di
pertandingkan yaitu sepak bola, bola volley, tenis meja, bulu tangkis,
dan catur. Sementara pada cabang seni yang dilombakan yaitu karaoke
islami, kaligrafi, karya dan baca puisi, inovasi pembelajaran guru,
dan defile marching band.

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dalam sambutannya mengatakan,
event porseni guru MI merupakan media silaturrahim yang efektif, serta
momentum pemersatu antar guru, sehingga nantinya akan terjadi hubungan
emosional yang kuat mengarah pada hasil yang positif. Jika hubungan
emosional sudah terbangun dengan baik, maka otomatis akan berpengaruh
pada peningkatan mutu pendidikan.

"Guru merupakan tenaga pendidik yang mempunyai peranan sangat
strategis dalam mewujudkan sumber daya manusia yang terdidik dan
terampil untuk melaksanakan pembangunan bangsa. Untuk itu, dalam
rangka meningkatkan profesionalisme guru, tidak hanya memfokuskannya
pada kegiatan-kegiatan peningkatan kompetensi guru dalam pengelolaan
proses pembelajaran, tetapi juga dengan mengembangkan kemampuan dan
bakat guru dalam bidang olahraga dan seni melalui kegiatan porseni
guru. Tentu saja hal ini diharapkan secara tidak langsung dapat
mendorong guru untuk mengembangkan kemampuan dan bakat dalam dirinya,
khususnya dalam bidang olahraga dan seni." katanya.

Anna Sophanah menegaskan, kegiatan porseni saat ini mempunyai kaitan
erat dengan visi Indramayu Remaja, dimana harapan yang ingin dicapai
adalah terwujudnya masyarakat Indramayu yang religius, cerdas,
terampil, bergerak dinamis, kreatif, inovatif, tangguh menghadapi
tantangan, mandiri, dan sejahtera. "Untuk itu atas nama pemerintah
daerah, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada segenap
panitia dan semua pihak yang turut mendukung terselenggaranya kegiatan
ini. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini, akan lahir insan-insan
pendidik yang agamis, berakhlak mulia, sehat, cerdas, bermoral,
memiliki spirit juara dan siap berkompetisi." Kata Anna.
(deni/humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu