Langsung ke konten utama

Bupati Anna Beri Bantuan Korban Puting Beliung

KROYA – Bupati Hj Anna Shophanah meninjau warga yang rumahnya terkena
angin puting beliung di Desa Sukaselamet Kecamatan Kroya, Kamis
(16/12). Di lokasi bencana, Bupati Anna mendapat penjelasan dari Camat
Kroya Yahya Arief Rahman, kalau musibah angin puyuh sepekan lalu itu,
telah merusak 64 unit rumah warga yang semuanya berada di Blok
Haredong RT 22-23 RW 06.

Sebanyak 10 rumah dinyatakan rusak berat, 15 rusak ringan, 38 rusak
ringan dan satu kandang ayam ambruk dihantam angin kencang disertai
hujan deras pada pada Jumat sore (10/12) lalu sekitar pukul 17.00.

"Rumah rusak kebanyakan pada bagian atap. Genting rumah beterbangan,
tapi Alhamdulillah tak ada korban jiwa dalam kejadian itu meskipun ada
dua rumah yang rubuh karena memang kondisinya sudah tidak layak huni,"
jelas Camat Yahya.

Sehari pasca kejadian, warga langsung melakukan perbaikan rumahnya
masing-masing. Bantuan rehabilitasi kondisi kampung juga datang dari
anggota Koramil 1617 Gabus Wetan yang menerjunkan sebanyak 17 personil
langsung dipimpin Danramil Kapten Zainal K.

Dalam kesempatan itu, Camat Yahya juga menyampaikan permohonan warga
setempat yang meminta bantuan dana untuk membangun sebuah musala. "Di
blok Haredong ini belum ada musalah satupun, padahal jumlah
penduduknya cukup banyak. Oleh karena itu, masyarakat disini sedang
berusaha membangun musala namun masih terkendala dana," tambah Camat
Yahya.

Usai mendengar laporan Camat, Bupati Anna yang datang bersama suaminya
DR H Irianto MS Syafiuddin (Yance) mengaku turut prihatin atas musibah
yang mendera warga di kawsan pinggir hutan Cikawung tersebut.

Bupati berharap kepada warga yang mengalami musibah, agar bersabar dan
tabah. Pihaknya juga berjanji akan merealisasikan bantuan pembangunan
musala. "Musibah ini tidak tau kapan datangnya, untuk itu kita harus
sabar dan tabah menerimanya. Bagi warga yang mampu diharapkan bisa
membantu dan bergotongroyong memperbaiki rumah warga yang rusak,"
pintanya.

Sebelum meninggalkan lokasi bencana, Bupati Anna menyerahkan secara
simbolis bantuan uang dan paket sembako kepada korban bencana yang
tempat tinggalnya rusak. Ikut mendampingi Camat Yahya, Kabag Kesra Drs
H A Mujahid DN SPd, MSi, serta Kuwu Desa Sukaselamet Caswan SPd.
(deni)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu