Langsung ke konten utama

Menko Kesra Launching Gerbang Kampung Desa Sumberjaya


KROYA 12/7/2013 – Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Republik Indonesia DR. HR. Agung Laksono meresmikan Gerakan Pembangunan Kampung (Gerbang Kampung) di Desa Sumberjaya Kecamatan Kroya, Jum'at pagi (12/7). Launching ini mendapatkan perhatian dari ribuan masyarakat desa setempat.

Sejak pagi, ribuan masyarakat sudah memadati halaman masjid desa setempat yang dijadikan sebagai tempat kegiatan. Maklum saja, desa tersebut tergolong desa baru dan baru pertama kali dikunjungi oleh pejabat negara setingkat menteri. Apalagi dengan program Gerbang Kampung ini akan merubah kondisi fisik dan social secara instant desa tersebut.

Seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu, Desa Sumberjaya Kecamatan Kroya merupakan satu-satunya desa dari 317 desa/kelurahan di Kabupaten Indramayu yang mendapatkan program Gerbang Kampung yang difasilitasi oleh Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia.

Menko Kesra DR. HR. Agung Laksono mengatakan, program Gerbang Kampung ini merupakan sinergitas program dari berbagai kementrian yang ada dibawah koordinasinya. Selama ini masing-masing kementrian mempunyai program masing-masing di berbagai daerah sehingga hasilnya tidak terlihat. Namun, dengan adanya Gerbang Kampung ini semua program tersebut dimasukan kedalam satu desa dan hasilnya bisa terlihat dalam waktu singkat.

"Salah satu tugas utama dari lembaganya yakni mengentaskan kemiskinan, maka dengan adanya program Gerbang Kampung ini kemiskinan bisa segera diatasi dan masyarakat bisa bangkit serta mandiri dari keterpurukan. Pemerintah hanya sebagai fasilitator, setelah adanya program ini maka kami inginkan masyarakat benar-benar bisa berubah lebih baik," kata Agung.

Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, membangun Indramaju lebih maju bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah daerah, namun keberhasilan pembangunan Indramayu  adalah tanggung jawab bersama pemerintah, kalangan swasta/dunia usaha dan masyarakat. Yang juga sangat penting yakni adanya perhatian dan dukungan maupun bantuan dari pemerintah propinsi maupun pusat.

"Kegiatan launching ini merupakan wujud nyata perhatian dan bantuan dari pemerintah pusat melalui Kemenko Kesra untuk mempercepat pembangunan di perdesaan. Kegiatan ini berisi pemberian bantuan kepada masyarakat, revitalisasi prasarana umum dan pembangunan infrastruktur," kata bupati.

Ditinjau dari sisi pelaksanaannya yang bersifat gotong royong, bupati menambahkan, selain nyata-nyata merupakan program pemerintah pusat untuk pembangunan pedesaan juga bermakna menumbuhkan kembali budaya bangsa, meningkatkan kembali semangat kebersamaan atau gotong royong, yang merupakan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia.

"Dengan tumbuh kembalinya semangat gotong royong, semangat kebersamaan diantara sesama warga diharapkan akan melahirkan rasa persatuan dan kesatuan, rasa persaudaraan,  rasa senasib sepenanggungan, yang pada gilirannya akan mewujudkan keamanan, ketertiban dan ketentraman serta kesejahteraan masyarakat," katanya.

Pada kesempatan itu diserahkan bantuan secara simbolis berupa bidang pendidikan PAUDNI sebesar Rp. 4.009.980.000,- dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 52 unit hand traktor dari Kementrian Pertanian, 400 unit rehab rumah tidak layak huni dari Kementrian Perumahan Rakyat, 1 unit ambulan dari Kementrian Kesehatan, dan 50 Al-qur'an dari Kementrian Agama.

Kemudian diserahkan pula 42 paket bantuan pembangunan usaha mina pedesaan perikanan budidaya (PUMP-PB) senilai Rp. 2.730.000.000,- kepada 42 kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Indramayu. Menko Kesra juga menyerahkan secara simbolis Kartu Perlindungan Sosial (KPS) bagi para penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dari desa tersebut.

Seusai penyerahan bantuan, selanjutnya Menko Kesra bersama dengan lainnya meninjau bazar yang dilakukan oleh anggota TP PKK Kabupaten Indramayu yang memamerkan hasil kerajinan dan olahan pangan alternatif. (deni/humasindramayu)

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu