Langsung ke konten utama

Enam Koperasi Raih Penghargaan

 INDRAMAYU 17/7/2013 – Momentum peringatan Hari Koperasi ke 66 tingkat Kabupaten Indramayu ditandai dengan upacara pengibaran bendera merah putih dan pemberian penghargaan kepada enam koperasi dan tujuh tokoh peduli koperasi yang berlangsung di Alun-alun Indramayu, penghargaan diserahkan langsung Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si, Rabu (17/7).

Seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu, enam koperasi di Indramayu yang dianggap berprestasi pada tahun 2013 ini dikategorikan kedalam tiga kategori jenis usaha yakni koperasi simpan pinjam, koperasi konsumsi, dan koperasi siswa. Untuk koperasi simpan pinjam terbaik pertama diraih oleh Primkoptama Dharma Ayu, terbaik kedua diraih Koperasi Dwi Harmoni, dan terbaik ketiga diraih Kopontren An-Manfaat.

Untuk koperasi dengan jenis usaha konsumsi terbaik pertama diraih oleh KPRI Komandra (MAN Indramayu), terbaik kedua diraih oleh KPRI Koptran (Disdukcapil), dan terbaik ketiga oleh KPRI Bina Satwa (Distanak). Sedangkan untuk koperasi siswa yang terbaik masing-masing yakni koperasi siswa Kosmeta (SMKN 1 Indramayu), koperasi siswa Sineglos (SMPN 1 Losarang), dan koperasi siswa Ternama (SMPN Unggulan).

   Sementara untuk tokoh peduli koperasi tingkat Kabupaten Indramayu tahun 2013 yakni Drs. H. Yayan Mulyantoro, MM (Kepala Disdukcapil), Affandi (Ketua KPRI Bina Satwa), Nana Sumana, S.Pd ( Ketua KPRI Sadar), Taryadi (Ketua Primkoptama Dharma Ayu), Drs. H. Absori (Ketua Koppontren An-Manfaat), Drs. Jenjen Jaeni Dahlan, M.MPd (Kepala SMKN 1 Indramayu), dan Hj. Sri Sunarti, M.Pd (Kepala SMPN Unggulan).

Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si mengatakan, saat ini harus dilakukan revitalisasi dalam perkoperasian di Indramayu. Pasalnya, meskipun jumlah koperasi setiap tahunnya terus mengalami peningkatan namun banyak juga koperasi yang tidak aktif. "Jika koperasi tumbuh baik, maka sitem ekonomi akan terangkat naik maka anggota koperasi dan masyarakat juga mengalami kenaikan," kata wabup.

Tahun 2013 diharapkan sebagai tahun kemandirian koperasi, dan merupakan saat yang tepat untuk mewujudkan koperasi yang sehat, kuat, mandiri, dan tangguh. Koperasi yang sehat, kuat, mandiri, dan tangguh itulah, kata wabup,  yang  dapat lebih cepat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan, tidak hanya bagi para anggotanya tetapi juga bagi  masyarakat pada umumnya.

Pada upacara pengibaran bendera tersebut juga diserahkan surat keputusan pensiun bagi para pegawai negeri sipil (PNS) yang memasuki usia pensiun sebanyak 26 orang. (deni/humasindramayu)



Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu