Langsung ke konten utama

Posyandu Anggrek III Wakili Indramayu ke Jawa Barat

INDRAMAYU 18/9/2012 (www.humasindramayu.com) - Tim penilai posyandu dan lomba monitoring kesatuan gerak PKK KB-Kes Provinsi Jawa Barat mendatangi Kabupaten Indramayu, Senin (17/9). Mereka diterima Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si di Ruang Ki Tinggil Setda Indramayu.

 

Pada kesempatan itu dilakukan ekpose oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Indramayu Hj. Nani Supendi, yang dilanjutkan oleh Kepala BPMD Drs. H. Munjaki tentang pengelolaan dan pembinaan Posyandu di Kabupaten Indramayu.

 

Pada kesempatan itu banyak terungkap berbagai upaya dari Ketua TP PKK Kabupaten Indramayu dalam mengoptimalkan pencapaian kemandirian posyandu dan upaya mendorong pencapaian masyarakat sehat dan sejahtera melalui 10 program pokok PKK.

 

"Dalam program KB Nasional dan pembangunan kesehatan, peranan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) sangat strategis. Dalam kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan keluarga dalam mencapai kesejahteraan," kata Nani Supendi.

 

Sementara itu Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si mengungkapkan, berbagai program telah diluncurkan untuk mendongkrak peningkatan IPM Indramayu yaitu dengan melakukan upaya pembangunan pada bidang pendidikan, kesehatan dan daya beli,

 

Salah satu upaya peningkatan IPM yang dilakukan adalah melalui revitalisasi posyandu dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat untuk memenuhi kebutuhan derajat kesehatan, hidup layak dengan tingkat pendidikan dan kondisi perekonomian yang memadai. Revitalisasi posyandu di Kabupaten Indramayu diutamakan pada upaya meningkatkan swadaya masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan.

 

"Keberadaan posyandu masih memiliki kekurangan. Kekurangan ini akan berakibat pada lambatnya pencapaian tujuan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Berkenaan dengan itu,  upaya optimalisasi posyandu, baik secara kelembagaan, manajerial, dan operasional  menjadi perhatian utama. Strategi lain yang tidak kalah penting adalah pengembangan jejaring kerja adalah dengan mengedapkan keswadayaan masyarakat dengan prinsip oleh dan untuk masyarakat." kata wabup.

 

Penilaian kemudian dilanjutkan dengan mendatangi Sekretariat Pokjanal Posyandu Kabupaten Indramayu dan Posko Kesatuan Gerak PKK Kes yang kemudian dilanjutkan di Posyandu Anggrek III Desa Linggajati Kecamatan Arahan.

 

Sebelumnya tim penilai yang terdiri dari DR. Budi Setiadi, Hj. Tetin Jamhur, Drs Rudi Budiman, dr. Emma Kaysi, drg. Yus Ruseno, Dra. Evie Saftiati, dan Arwin Shagira diterima langsung oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah di Ruang Nyi Endang Dharma Pendopo Indramayu. (deni/www.humasindramayu.com)



--

Kunjungi Website Kami www.humasindramayu.com Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu