Langsung ke konten utama

Indramayu Kirim 15 Santri BAZ

INDRAMAYU 13/9/2012 (www.humasindramayu.com) – Lima belas orang santri yang berasal dari Indramayu hari ini berangkat menuju pondok pesantren yang tersebar di wilayah Jawa untuk menuntut ilmu agama. Keberangkatan santri asal Indramayu tersebut dibiayai oleh Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Indramayu. Pelepasan berlangsung di Ruang Ki Sidum Pendopo Kabupaten Indramayu, Kamis (13/9) oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan H. Susanto, B.A.E.

 

Ketua BAZ Kabupaten Indramayu K.H. Sadeli Ghozali mengungkapkan, sebenarnya pada tahun ini ia menginginkan agar santri yang diberangatkan berasal dari masing-masing kecamatan sehingga mencapai 31 orang. Namun sampai dengan pelaksanaannya, yang tertarik untuk menyekolahkan anaknya di pondok pesantren hanya 15 orang.

Disebutkan, anggaran untuk menyekolahkan para santri ke luar Kota Indramayu ini berasal dari dana yang terkumpul di BAZ Indramayu. Kemudian pengurus BAZ menyalurkannya kepada mereka yang berhak, termasuk untuk program pengiriman santri asal Indramayu ini.

 

Para santri tersebut akan menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Lirboyo, Tebuireng-Jombang, Kaliwungu, Wonosari-Kendal, Sarang, Ciwaringin, dan Kempek- Cirebon. Biaya pendidikan mereka dijamin oleh BAZ, karena mereka termasuk sabilillah yaitu orang yang berjuang di jalan Allah. "Untuk keperluan pribadi, kami tidak mengakomodasikannya, itu dikembalikan kepada orang tua masing-masing santri. Kami hanya menyediakan biaya pendidikannyasaja," jelasnya.

 

Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah melalui Asisten Ekonomi dan Pembangunan H. Susanto, B.A.E. mengaku sangat mendukung program tersebut. Menurutnya program ini baik untuk dilanjutkan dan diharapkan kelak setelah mereka selesai menuntut ilmu, mereka dapat berkiprah di masyarakat, khususnya di kecamatan dimana mereka berasal.

 

"kami berharap bantuan  pendidikan yang mungkin tidak seberapa itu dapat membantu meringkan beban para santri sehingga seluruh santri yang menerima bantuan tersebut dapat belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh. Program ini sangat bagus sekali, karena itu kepada para santri saya berpesan agar jangan menyia-nyiakan kesempatan ini, belajarlah semaksimal mungkin, setelah itu bangunlah kampung halaman," pintanya.

 

Susanto berharap, para santri yang akan menempuh pendidikan ini dapat menjadi generasi penerus yang mampu menjadi pelita bagi umat di masa yang akan datang.

Terkait dengan biaya para santri yang berasal dari zakat, menurut Susanto inilah relevansinya. "Islam mengajarkan kita untuk saling mengasihi dan menyayangi. Ini adalah suatu bukti bahwa agama tidak sekedar urusan ukhrowi saja," tuturnya.

 

Dijelaskan, zakat tidak hanya sekedar ibadah tetapi juga memiliki makna sosial  untuk saling membantu dan meningkatkan kepedulian serta mengasihi sesama, terutama kepada mereka yang kurang beruntung. Apa yang dilakukan BAZ Indramayu ini hanya salah satu dari banyak program untuk pemberdayaan umat," katanya. (deni/dedi/www.humasindramayu.com)



--

Kunjungi Website Kami www.humasindramayu.com Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu