Langsung ke konten utama

Dinas Bina Marga OPD Terbaik Dalam Percepatan Pembangunan

INDRAMAYU 20/9/2012 (www.humasindramayu.com) – Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berhasil meraih predikat OPD terbaik untuk kategori Persiapan dan Percepatan Dalam Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Tahun Anggaran 2012. Penyerahan diserahkan langsung Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah kepada Kepala Dinas Bina Marga H. Soen Soedjarwo, ST beberapa hari lalu.

 

Penghargaan ini sebagai bentuk dalam wujud untuk menciptakan prinsip Good Government dimana setiap OPD harus berlomba dalam penyelenggaraan pembangunan. Setiap OPD harus memiliki persiapan, perencanaan, pekerjaan dan pelaporan yang tertib sehingga pelaksanaan pembangunaan bisa berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

 

Pada kesempatan itu, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengungkapkan, dengan adanya penghargaan ini diharapkan OPD yang lain bisa berlomba untuk menjadi OPD terbaik dengan memberikan pelayanan dan pembangunan secara cepat. "Mudah-mudahan penghrgaan ini bisa menjadikan OPD yang lain terus memberikan pelayanan dan pembangunan secara cepat kepada masyarakat, sehingga tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja aparatur pemerintahan di Kabupaten Indramayu bisa meningkat." Katanya.

 

Sementara itu Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu H. Soen Soedjarwo, ST mengatakan, apa yang dilakukan oleh lembaganya berdasarkan perencanaan dan kebutuhan dari masyarakat. Sehingga dalam menyusun rencana kerja merupakan benar-benar keinginan dari masyarakat, meskipun belum sepenuhnya terwujud dan masih menerapkan sekala periorotas.

 

Selain Dinas Bina Marga, OPD lain yang berhasil meraih penghargaan yakni Dinas Perikanan dan Kelautan (Non Ke PU-an) dan Dinas Cipta (PU) untuk kategori OPD terbaik dalam Tertib Administrasi Pelaporan dan Serah Tarima Kegiatan Pembangunan Tahun 2011. (deni/www.humasindramayu.com)



--

Kunjungi Website Kami www.humasindramayu.com Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu