Langsung ke konten utama

SMKN Losarang Menuju Citra Pelayanan Prima

INDRAMAYU 13/3/2012 (www.humasindramayu.com) – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Losarang dijagokan untuk menuju Citra Pelayanan Prima mewakili Pemerintah Kabupaten Indramayu sebagai lembaga dengan pelayanan prima. Hal ini ditegaskan Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Indramayu Dra. Masayu Nurhayati Rony, Selasa (13/3) di ruang kerjanya.

 

"Kami tengah mengajukan bahwa yang mewakili Kabupaten Indramayu pada Citra Pelayanan Prima ádalah SMKN Losarang. Instansi ini setidaknya telah memberikan pelayanan prima dengan memenuhi kriteria yang tepat, cepat, murah, aman, berkeadilan, dan akuntabel." Kata Masayu.

 

Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Pelayanan Publik, maka lembaga/instansi yang akan dinilai menuju Citra Pelayanan Prima harus mencakup komponen dan beberapa indikator yaitu visi dan misi serta moto pelayanan berbobot 10 persen, sistem dan prosedur 35 persen, sumber daya manusia pelayanan  35 persen, serta sarana dan prasarana 10 persen.

 

Masayu menjelaskan, untuk komponen visi dan misi yang menjadi indikator penilaiannya yaitu apakah terdapat visi misi dan moto di lembaga tersebut yang mampu memotivasi pegawai untuk memberikan pelayanan terbaik, dan moto lembaga yang diumumkan secara luas kepada pengguna layanan, dan apakah di lembaga tersebut juga terdapat maklumat pelayanan atau janji pelayanan / dokumen sejenis yang berisi pernyataan kesanggupan untuk memenuhi estándar pelayanan.

 

Kemudian untuk komponen sistem dan prosedur yang menjadi indikatornya adalah apakah terdapat sistem dan prosedur baku yang dibentuk baik secara internal untuk mendukung pengelolaan yang efektif dan efisien maupun secara eksternal untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna layanan. Pada sistem dan prosedur baku internal meliputi Standard operating procedure (SOP), pengelolaan berkas/dokumen, pengelolaan pegawai, pengelolaan pengaduan / keluhan, dan pengelolaan mutu pelayanan. Sedangkan eksternal meliputi standar pelayanan yang meliputi unsur-unsur prosedur pelayanan, persyaratan, biaya/tarif, waktu pelayanan, mutu pelayanan dan mekanisme pengaduan/keluhan.

 

Ditambahkan Masayu, untuk komponen sumber daya manusia komponen ini berkaitan dengan profesionalisme pegawai yang meliputi sikap dan perilaku, ketrampilan, kepekaan, dan kedisiplinan. Sedangkan untuk komponen sarana dan pra sarana komponen ini berkaitan dengan daya guna sarana dan prasarana yang dimiliki.

 

Munculnya SMKN Losarang untuk maju ke penilaian Citra Pelayanan Prima ini diharapkan bisa mengharumkan nama Kabupaten Indramayu dalam kualitas pelayanan publik. Proses penilaian akan dilakukan pada bulan April – Mei mendatang. (deni/www.humasindramayu.com)

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu