Langsung ke konten utama

Satpol PP Indramayu Lebih Humanis

INDRAMAYU 19/3/2012 (www.humasindramayu.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Indramayu dalam menjalankan tugasnya lebih humanis. Hal ini dikarenakan dalam menegakan aturan Satpol PP lebih mengedepankan pendekatan persuasive kepada masyarakat. Hal ini ditegaskan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika memberikan sambutan pada apel pagi dalam rangka HUT Sat Pol PP ke-62 di Alun-alun Indramayu, Senin pagi (19/3).

 

Komitmen Satpol PP ini sebagai upaya dari Pemkab Indramayu untuk terus menempatkan masyarakat merupakan mitra dari pemerintah daerah. Pasalnya persoalan ketentraman dan ketertiban umum merupakan tanggung jawab semua pihak bukan hanya milik Satpol PP.

 

Selain itu bupati menambahkan, dalam rangka penguatan peran gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, pada tahun 2012 ini Kementerian Dalam Negeri telah mengalokasikan anggaran yang diperuntukan bagi 33 provinsi, melalui dana dekonsentrasi yang dibagi menjadi beberapa bidang untuk pemerintahan umum, meliputi bidang  wilayah perbatasan, bidang penanggulangan bencana, bidang kawasan dan pertanahan, bidang pelayanan publik, dan bidang kerjasama daerah, dimana pengelolaan dan pelaksanaan sepenuhnya diserahkan kepada gubernur di masing-masing provinsi.

 

Khusus untuk bidang ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, diharapkan agar kegiatan tersebut dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan citra dan kewibawaan Satpol PP di mata masyarakat, sehingga dapat dijadikan acuan untuk pembinaan teknis operasional anggota Satpol pp, meliputi pembinaan etika profesi serta pengembangan pengetahuan dan pengalaman di bidang pamong praja.

 

Melalui peningkatan kapasitas SDM Satpol PP yang ditunjang oleh kelembagaan yang kuat, anggaran, serta sarana dan prasarana yang memadai, maka profesionalisme, kompetensi, dan integritas anggota Satpol PP pun dapat ditingkatkan dan lebih optimal, sehingga pada gilirannya dapat membantu kepala daerah dalam penegakan perda dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

 

"Saya mengajak seluruh aparatur pemerintah Kabupaten Indramayu untuk ikut mendukung program penguatan peran gubernur sebagai wakil pemerintah di daerah, khususnya di bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Saya juga berharap hal ini dapat dijadikan motivasi bagi seluruh anggota Satpol PP, khususnya di Kabupaten Indramayu untuk bekerja lebih baik lagi." Tegasnya.

 

Pada apel pagi tersebut juga diserahkan SK Pensiun bagi 37 PNS yang telah memasuki usia PNS dan juga diserahkan secara simbolis kepada kecamatan yang telah memenuhi enrollment / pemotretan untuk e-KTP terbanyak per tanggal 13 Maret 2012 yakni Kecamatan Sliyeg, Indramayu, dan Kandanghaur. Seusai apel pagi, dilanjutkan dengan acara resepsi yang berlangsung di halaman belakang Pendopo Indramayu. (deni/www.humasindramayu.com)

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu