Langsung ke konten utama

Laju Pertumbuhan Penduduk Tidak Seimbang

INDRAMAYU 21/3/2012 (www.humasindramayu.com) – Laju Pertumbuhan Penduduk tidak seimbang akan menyulitkan pemerintah dalam melakukan pembangunan apalagi jika tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Hal ini disampaikan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Indramayu, Rabu (21/3) di Aula Wisma Haji.

 

Menurutnya, laju pertumbuhan penduduk adalah salah satu masalah yang sulit untuk dikendalikan. Meskipun program keluarga berencana telah digulirkan dan disosialisasikan, namun hingga saat ini jumlah anak yang dilahirkan tiap harinya terus bertambah. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kepercayaan masyarakat bahwa banyak anak berarti banyak rezeki. Padahal kenyataannya justru sebaliknya, banyak anak berarti banyak pengeluaran yang juga berarti membutuhkan perencanaan yang lebih matang. 

 

"Pertumbuhan penduduk sendiri sesungguhnya bukanlah sebuah masalah apabila diimbangi dengan pertumbuhan di sektor-sektor lainnya, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sektor terkait lainnya. Namun sayangnya, keterbatasan yang kita dan       alam miliki, menyebabkan laju pertumbuhan penduduk yang pesat dengan pembangunan dan perkembangan di sektor lainnya tersebut menjadi tidak seimbang." Kata bupati.

 

Ketidakseimbangan ini pada akhirnya menimbulkan ketimpangan dan masalah baru yang tidak hanya berdampak buruk bagi masyarakat, tapi juga bagi pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan. Dampak ketidakseimbangan ini salah satunya dapat dilihat melalui indeks pembangunan manusia yang nilainya di bawah rata-rata atau sulit untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

 

Anna Sophanah menegaskan, program KB tidak hanya penting untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, tapi juga berguna untuk menciptakan keluarga bahagia dan sejahtera, sejalan dengan program Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) yang lebih memperhatikan kualitas dibandingkan kuantitas. Keluarga bahagia sejahtera ini sangat penting untuk diciptakan, karena melalui keluarga bahagia sejahtera akan dilahirkan calon-calon pemimpin bangsa yang tidak hanya cerdas semata, melainkan juga berbudi pekerti luhur serta memiliki mental rohani yang sehat.

 

Dihadapan ratusan peserta rakerda Bupati Indramayu meyakinkan, bahwa menyukseskan program KB tentunya tidak mudah dan dalam perjalanannya telah mengalami banyak sekali kendala. Namun, pihaknya percaya bahwa semua dapat mengatasi kendala-kendala tersebut, karena seluruh petugas lapangan KB, tenaga penggerak desa, para kader pos KB desa, forum pos KB, forum PIK remaja, dan seluruh pengelola program KB di setiap tingkatan, akan memberikan seluruh dukungan dan kinerja yang terbaik untuk mengatasi kendala yang ada.

 

"Menyukseskan program KB sesungguhnya tidak perlu dimulai dari sesuatu yang besar. Kita dapat menyebarkannya melalui pendekatan orang per orang yang awalnya dapat dimulai dari diri kita sendiri. Setelah melakukan program KB, kemudian kita dapat mengajak keluarga, saudara, teman, atau tetangga sekitar kita untuk ikut serta, dan selanjutnya meminta mereka untuk menyebarkannya kembali. Oleh karena itu, kita sendiri harus dapat dijadikan contoh sebagai keluarga berencana karena masyarakat tentunya tidak akan percaya bahwa program KB bermanfaat apabila kita sendiri para aparat yang bertugas mensosialisasikan atau mengajak masyarakat ternyata tidak melakukan KB." Tegasnya.

 

Rakerda BPPKB merupakan ajang untuk melakukan evaluasi terhadap hasil capaian kinerja pada tahun 2011 kemarin, dan menetapkan program kerja pada tahun 2012 ini. Rakerda dihadiri oleh para kepala OPD, camat, pengurus TP PKK, PIK KRR, serta lembaga terkait lainnya. (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu