Langsung ke konten utama

Kapolda Jawa Barat Apresiasi Bantuan Bupati Indramayu

LOSARANG 7/3/2012 (www.humasindramayu.com)  – Kepolisian Daerah Jawa Barat memberikan apresiasi kepada Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah yang telah banyak membantu tugas kepolisian. Salah satunya adalah melalui bantuan-bantuan hibah dari Pemkab Indramayu yang diberikan bagi rumah sakit yang berada dibawah naungan Biddokkes Polda Jabar guna peningkatan sarana maupun fasilitas kesehatan. Hal itu disampaikan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Drs Putut Eko Bayuseno saat melakukan kunjungan kerja di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu (RSBI) Losarang dalam rangka peresmian gedung poliklinik dan laboratorium RSBI, Rabu (7/3).

 

Kapolda mengakui, tanpa dukungan dan bantuan serta kemitraan dengan berbagai pihak khususnya pemerintah daerah, kepolisian akan sangat kerepotan. Bahkan banyak tujuan dari lembaga kepolisian tidak bisa tercapai. Dukungan dari Pemkab Indramayu untuk RSBI ádalah dalam bentuk hibah tanah yang diperuntukan bagi bangunan RSBI, serta masih banyak bantuan lainnya yang terus mengalir. Hal ini karena anggaran yang dimiliki oleh kepolisian untuk peningkatan sarana kesehatan dan lainnya terbilang minim

 

"Peresmian ini merupakan salah bentuk rasa syukur sekaligus juga motivasi bagi jajaran kepolisian untuk terus meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat, khususnya dibidang kesehatan, Pemkab Indramayu selama ini telah banyak membantu RSBI Losarang " kata Kapolda saat memberikan sambutan.

 

Sementara itu Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah menyatakan, upaya peningkatan bidang kesehatan yang dilaksanakan oleh Polda Jabar melalui RSBI, sejalan dengan visi Pemkab Indramayu. Terutama dalam mensejahterakan masyarakat melalui usaha menekan jumlah penduduk di Kabupaten Indramayu yang saat ini sudah mencapai 1,7 juta jiwa lebih.

 

"Selama ini, kerjasama Pemkab Indramayu dengan RSBI berjalan sangat baik. Jika Pemkab memberikan berbagai bantuan, itu semua semata-mata untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indramayu juga," terang Bupati Anna.

 

Ditempat yang sama, Kapolda Putut Eko Bayuseno, juga meresmikan gedung poliklinik, laboratorium serta alat-alat kesehatan (alkes), ditandai dengan pemukulan gong serta penandatangan prasasti.

 

Tak ketinggalan, Bupati Hj Anna Sophanah berkesempatan melakukan pengguntingan pita di pintu masuk gedung laboratorium klinik RSBI, sedangkan di gedung poliklinik oleh perwakilan Pertamina.

  

Sebelumnya, Karumkit Bhayangkara Kompol dr Faizal Hasani SPs melaporkan, selain memiliki gedung baru poliklinik dan laboratorium, terdapat juga bantuan alat kesehatan, renovasi ruang rawat inap serta ruang operasi.

 

Kemudian, pada acara yang sama juga digelar baksos operasi MOW dan MOP gratis bekerjasama dengan BKKBN Provinsi dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten  Indramayu yang diikuti sebanyak 250 akseptor dari keluarga tidak mampu. (deni/www.humasindramayu.com)

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu