Langsung ke konten utama

Bupati : “ Kami Paham Keinginan Masyarakat Banyak Yang Belum Terpenuhi”

INDRAMAYU 15/3/2012 (www.humasindramayu.com) – Aspirasi dan keinginan masyarakat Indramayu selama ini banyak yang belum terpenuhi. Hal ini disebabkan karena Pemerintah Kabupaten Indramayu mengedepankan sekala perioritas dan paling penting dalam menyusun rencana pembangunan. Hal ini disampaikan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika membuka kegiatan Muyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun 2012 yang berlangsung di Aula Nyi Endang Dharma Universitas Wiralodra, Rabu (14/3) kemarin.

 

Meskipun banyak keinginan masyarakat yang belum terpenuhi, namun Pemerintah Kabupaten Indramayu telah banyak mendengar berbagai aspirasi dan keinginan dalam pembangunan yang dikehendaki oleh masyarakat. Pembangunan yang bersifat umum dan masal dan berdampak pada masyarakat secara umum yang kini terus menjadi perioritas utama dari Pemkab Indramayu.

 

"Kami paham banyak keinginan masyarakat Indramayu yang belum terpenuhi, tapi kami tahu yang menjadi perioritas kami dalam rencana pembangunan. mengingat keterbatasan anggaran yang kita miliki dan kompleksnya permasalahan yang kita hadapi, maka perlu ditetapkan skala prioritas masalah berdasarkan urgensi, kompleksitas terhadap lingkungan dan indikator lainnya yang dapat dimusyawarahkan bersama." Kata bupati.

 

Anna Sophanah menambahkan, sejumlah permasalahan internal dan eksternal pemerintah, sepertu kualitas aparatur, keterbatasan anggaran, aspek tata ruang, insfrastruktur, perumahan dan pemukiman, lingkungan hidup, pendidikan, kesehatan, kemiskinan, pengangguran, dan bahkan moralitas, hingga saat ini masih menjadi masalah. Meskipun beberapa upaya telah dilakukan, namun permasalahan yang cukup kompleks tersebut tetap sulit untuk diselesaikan secara menyeluruh. Untuk itu, diperlukan perencanaan yang tepat sasaran, efektif, dan efesien.

 

Selain itu, lanjut Anna, program kegiatan penyelesaian masalahpun perlu dilaksanakan secara bertahap dan sistematis sehingga permasalahan dapat diselesaikan satu per satu dan tidak tumpang tindih. Musrenbang yang digelar diharapkan diharapkan dapat menghasilkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2013 yang lebih matang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

 

"Dengan RKPD yang lebih matang, saya berharap penyusunan APBD Kabupaten Indramayu tahun 2013 pun dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien, sehingga keterbatasan anggaran tidak lagi menjadi alasan dalam penyelesaian setiap permasalahan yang ada di Kabupaten Indramayu, karena sebagian besar dana yang ada disalurkan ke pos-pos yang benar-benar membutuhkannya atau yang menjadi prioritas." Tegasnya.

 

Pada Musrenbang tersebut, turut hadir Kabid Pembangunan Daerah pada Bakorpembang Wilayah III Jawa Barat Mursid, S.Sos, perwakilan Bappeda Provinsi Jawa Barat, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah / Muspida Kabupaten Indramayu, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, kepala desa, tim penggerak PKK, serta steakholder lainnya. (deni/www.humasindramayu.com)

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu