Langsung ke konten utama

Bupati Indramayu Kunjungi Mantan TKW Lumpuh

KARANGAMPEL 8/3/2012 (www.humasindramayu.com) – Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah memberikan bantuan kepada Rokiah (38) warga Desa Mundu Blok Buyut Cere RT 11/06 Kecamatan Karangampel yang merupakan mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang kini menderita lumpuh.

 

Keprihatinan Bupati Indramayu ini ditunjukan dengan mengunjugi secara langsung kediaman Rokiah. Kedatangan orang nomor satu di Indramayu ini disambut oleh antusias warga setempat karena merasa bangga dengan kehadiran bupati yang sangat peduli dengan nasib rakyatnya ini.

 

Begitu memasuki rumah Rokiah, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah langsung menunjukan rasa keprihatinannya dengan melihat situasi dan suasana rumah tersebut. Ia kemudian bergegas menghampiri Rokiah yang hanya bisa menjalani kehidupannya saat ini hanya dengan telungkup di atas tempat tidur. Begitupun ketika bupati menghampirinya, ia tidak beranjak dari tempat tidur. Dirinya hanya bisa menatap orang-orang yang berada disekitarnya.

 

Melihat kondisi seperti itu, Anna Sophanah sangat terenyuh bahkan air matanya berlinang seolah ikut merasakan apa yang kini tengah dirasakan Rokiah, yakni melawan rasa sakitnya. Begitu mendalamnya rasa prihatin yang disampaikan oleh Bupati Indramayu sehingga ketika ia akan pulang dan meninggalkan Rokiah, ia bergegas kembali masuk kedalam rumah dan memegang erat tangan Rokiah serta memberikan motivasi dan semangat untuk kehidupan Rokiah.

 

Pada kesempatan itu, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah memberikan bantuan sebesar 2,5 juta rupiah dan langsung memerintahkan Kepala Bagian Agama dan Kesra untuk segera membawa Rokiah ke RS Bhayangkara Losarang untuk dilakukan pengobatan dan operasi.

 

Seperti di ketahui, Rokiah mengalami kecelakaan kerja ketika tengah membersihkan kaca dan terjatuh dari lantai dua suatu gedung di Yordania. Rokiah berangkat pada tahun 2009 dan dipulangkan akibat sakit pada bulan Oktober 2011 yang lalu. Kejadian yang melanda Rokiah ini merupakan pelajaran bagi semua pihak, karena dia berangkat dengan tidak menggunakan dokumen secara lengkap/ilegal. Sehingga pihak Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu kesulitan melakukan pelacakan terhadap PJTKI yang memberangkatkannya.

 

Hadir ikut mendampingi kunjungan tersebut Kepala Dinsosnaker H. Wawang Irawan, SH MH, Kepala Bagian Agama dan Kesra Drs Edi Kusdiana MM, Pengurus Dharma Wanita Ny. Euis Bahtiar, dan Camat Karangampel H Moh Iskak Iskandar S Sos. (DENI/www.humasindramayu.com)

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu