Langsung ke konten utama

Giliran Pedagang Serabi Diberi Modal Usaha

LOSARANG 29/2/2012 (www.humasindramayu.com) – "Ibu sadean napa ?" tanya Wakil Bupati Drs. H. Supendi, M.Si. "Sadean serabi pa". "Kalau bapa sadean napa ?" tanya wabup kepada pria yang ada disamping perempuan itu. "Kula sadean jajanan teng sekolah pa." jawabnya. Seperti biasa Wakil Bupati Indramayu selalu menanyakan terhadap orang-orang yang menerima bantuan dari Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Indramayu terutama mereka yang pedagang kecil yang mendapatkan bantuan modal. Seperti yang terlihat Rabu (29/2) saat pembagian dana zakat profesi di Kecamatan Losarang dan Kandanghaur.

 

Selain memberikan bantuan modal usaha bagi para pedagang kecil, Wabup pada kesempatan itu juga memberikan bantuan untuk rehab rumah keluarga miskin (gakin) dan memberikan sembako. Untuk Kecamatan Losarang sembako yang diberikan antara lain beras, mie instant, minyak sayur, dan kecap.

 

Wakil Bupati Drs. H. Supendi, M.Si mengatakan, bantuan yang diberikan tersebut bersumber zakat profesi (zaprof) dari pegawai negeri sipil (PNS) yang terkumpul di Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Indramayu. Dikatakannya, program zakat profesi yang digagas saat kepemimpinan DR, H. Irianto MS. Syafiuddin awalnya sempat mengalami kesulitan. Namun setelah berjalan ternyata hasilnya sudah dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

 

"Dengan adanya zakat profesi ini kita telah membantu sebagian warga miskin. Kami berharap kepada camat dan kuwu untuk bisa menggali potensi zakat lainnya seperti zakat mal, agar jumlah warga miskin yang bisa kita bantu semakin banyak," kata wabup Supendi.

 

Sementara itu Sekretaris Camat Losarang H. Dodi Tisna Abdulah, SH. M.si menjelaskan, penggalangan zakat profesi di wilayahnya secara maksimal terus digali dan dimaksimalkan. Sebagai langkah konkret, pihaknya terus merangkul para pelaku usaha di Losarang untuk memberikan kepedulian kepada para fakir miskin, sehingga penerimaan zakat bukan hanya bersumber dari para PNS namun juga berasal dari masyarakat yang mampu lainnya.

 

Hadir pada penyerahan dana zakat profesi tersebut Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Ir Tonni Sudjana, Kepala Bagian Agama dan Kesra Setda Indramayu Drs. Edi Kusdiana, MM, pengurus BAZ, Kapolsek, Danramil, serta undangan lainnya. (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu