Langsung ke konten utama

TK Aisiyah dan SMPN 1 Losarang Melaju Ke Tingkat Provinsi

INDRAMAYU 24/11/2011 (www.humasindramayu.com) – TK Aisiyah Bustanul Athfal Kecamatan Indramayu dan SMPN 1 Losarang melaju ke lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) / Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Provinsi Jawa Barat setelah berhasil melewati lomba serupa tingkat Bakorpembang. Kamis (24/11) di Pendopo Indramayu Tim Penilai diterima langsung oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah bersama suami DR. H. Irianto MS. Syafiuddin, Sekretaris Daerah dan lainnya.

 

Kedatangan Tim Penilai ini diterima di Pendopo Indramayu dan disambut Tari Topeng Indramayu, kemudian dijamu oleh Bupati Indramayu di ruang Nyi Endang Dharma. Setelah itu, Tim Penilai melakukan peninjauan di Sekretariat UKS yang berada di lantai 2 kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Indramayu. Kemudian dilanjutkan dilanjutkan penilaian dan peninjauan di kedua sekolah itu.

 

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah pada kesempatan itu mengatakan, program UKS  merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, bertujuan membangun sikap perilaku manusia sehat sejak dini, dimana masa kanak-kanak merupakan masa paling tepat sebagai awal peletakan landasan yang kokoh bagi terwujudnya manusia seutuhnya, yang akan menjadi salah satu modal dasar pembangunan.

 

"Sejalan dengan tujuan UKS, yaitu untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan  perilaku hidup bersih dan sehat, meningkatkan derajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar, serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia yang berkualitas. Pemerintah Kabupaten Indramayu memandang program UKS sebagai langkah kongkrit dan strategis yang ditempuh dalam rangka pembangunan di bidang kesehatan." Kata bupati.

 

Anna Sophanah menegaskan, Pemerintah Kabupaten Indramayu telah menetapkan strategi pengembangan UKS, yang meliputi : Pertama, pembentukan komitmen semua stakeholder terkait, termasuk didalamnya dunia usaha; Kedua, memberdayakan tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi kemasyarakatan, dan komponen terkait lainnya; Ketiga, dengan UKS menciptakan siswa yang sehat, sekolah dan lingkungan masyarakat yang sehat, sehingga terbentuk siswa yang unggul; dan Keempat, dengan terciptanya siswa yang unggul, maka unsur pendidikan akan unggul dalam mewujudkan peningkatan IPM di Kabupaten Indramayu.

 

Keseriusan Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam memajukan program UKS ini, telah membuahkan berbagai prestasi sejak tahun 2004. Terakhir pada tahun 2011 ini, berhasil menjadi juara pertama Lomba Sekolah Sehat/UKS tingkat nasional yang diraih SMP Negeri Unggulan Sindang.

 

Tim Penilai UKS yang melakukan penilaian terdiri dari Panjawidi, Dewi Rahayu, Moh. Dadan, Yulianto, Riwayat, dan Wiwin. (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu