Langsung ke konten utama

Calon Kades Deklarasi Pilkades Damai

INDRAMAYU 21/11/2011 (www.humasindramayu.com) - Tiga belas calon kepala desa dari enam  desa di Kecamatan Indramayu mengikuti deklarasi damai dalam pemilihan kepala desa (pilkades) serentak yang akan digelar pada 7 Desember mendatang.

Deklarasi damai yang digelar di Aula Kecamatan Indramayu, Senin (21/11) dihadiri oleh calon kepala desa serta tim sukses masing-masing calon. Selain itu tampak hadir unsur muspika Kecamatan Indramayu.

Camat Indramayu Dudung Indra Ariska mengatakan, deklarasi damai calon kepala desa dalam pilkades mendatang, diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam tahapan demokrasi."Setiap calon kepala desa serta tim sukses diharapkan mampu menjaga kondusifitas hingga pelaksanaan pilkades nanti,"katanya.

Dudung Indra juga menambahkan, calon kepala desa juga harus menghormati hasil pilkades nanti."Calon kepala desa harus siap menang dan kalah. Panitia lokal juga harus bersikap netral,"katanya.

Di Kecamatan Indramayu terdapat 6 desa yang akan digelar pilkades diantaranya desa Pekandangan Jaya, Desa Pekandangan, Desa Plumbon, Desa Pabean Udik, Desa Singaraja dan Desa Singajaya.

Di Desa Pekandangan Jaya diikuti oleh tiga calon kepala desa, Desa Pekandangan sebanyak empat calon kepala desa. Sementara itu Desa Plumbon dan Desa Singaraja sebanyak dua calon kepala desa, sedangkan Desa Pabean Udik dan Singajaya sebanyak satu calon."Calon kepala desa yang akan mengikuti pilkades, diharapkan dapat bertarung dengan fair dalam pilkades nanti,"katanya.

Deklarasi damai pilkades juga dilakukan sejumlah Kecamatan seperti Kecamatan Juntinyuat, Sindang, Balongan dan lanilla.

Sementara itu, Kapolsek kota Indramayu, AKP Juharini mengaku, pengamanan pilkades di Kecamatan Indramayu akan dibantu oleh TNI dari Koramil Indramayu serta pengamanan internal masing-masing desa."Pengamanan akan dilakukan secara bergilir ke sejumlah desa yang menggelar pilkades,"katanya.

AKP Juharini juga menambahkan, pengamanan PAM swakarsa oleh masyarakat juga akan membantu pengamanan pilkades."Masyarakat diharapkan juga ikut membantu menjaga kondusifitas agar pelaksanaan pilkades berjalan lancar,"katanya. Pengamanan pilkades di enam desa tersebut akan mulai dilakukan sejak masa kampanye hingga pasca pemungutan suara.

Di Kabupaten Indramayu terdapat 140 desayang akan menggelar pilkades secara serentak pada 7 Desember mendatang. (deni)


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu