Langsung ke konten utama

Pemkab Indramayu Peduli Terhadap Posyandu

 

INDRAMAYU 19/07/11 (www.humasindramayu.com) - Berbagai program telah diluncurkan untuk mendongkrak peningkatan IPM Indramayu, yaitu dengan melakukan upaya pembangunan pada bidang pendidikan, kesehatan, dan daya beli. Salah satu upaya yang dilakukan adalah revitalisasi Posyandu dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat untuk memenuhi kebutuhan derajat kesehatan, hidup layak dengan tingkat pendidikan, dan kondisi perekonomian yang memadai. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Drs. H. Cecep Nana Suryana, M.Si ketika memberikan sambutan dalam kegiatan Penilaian lomba Posyandu tingkat Provinsi Jawa Barat di Posyandu Anggrek Desa Dukuh Kecamatan Indramayu, Selasa (19/7).

 

Sekda berharap Posyandu dapat menjadi alat untuk memberikan dampak berlipat terhadap aspek kehidupan lainnya, baik aspek lingkungan, aspek peningkatan ekonomi masyarakat, maupun aspek sosial lainnya. Upaya ini dilakukan secara simultan oleh berbagai pihak terkait dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat. Kondisi ini merupakan cerminan bahwa masalah-masalah sosial termasuk kesehatan masyarakat merupakan "common enemy" atau musuh bersama yang harus diselesaikan secara bersama-sama oleh semua pihak.

 

Saat ini jumlah Posyandu di kabupaten Indramayu sebanyak 2.283 Posyandu, dengan strata terdiri dari : 20 Posyandu Mandiri, 375 Posyandu Purnama, 1.538 Posyandu Madya, dan 350 Posyandu Pratama. Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa Posyandu Mandiri dan Purnama baru sekitar 17,3%.

 

Keberadaan Posyandu tentu saja memiliki kekurangan dan kelemahan yang akan berakibat pada lambatnya pencapaian tujuan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Berkenaan dengan itu, maka upaya perbaikan Posyandu, baik secara kelembagaan, administrasi, operasional, sarana prasarana, maupun manajerial, menjadi perhatian utama dalam pembinaan Posyandu oleh pemerintah.

 

Untuk kelancaran operasionalisasi Posyandu, Pemerintah Daerah telah melakukan berbagai terobosan melalui APBD, khususnya ADD, dan Yayasan Gempur Gakin dengan bentuk kegiatan berupa pelatihan kader Posyandu, pemberian makanan tambahan, dan honor kader se-kabupaten Indramayu. Sedangkan upaya pemberdayaan masyarakat yang diperlukan meliputi bagaimana pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan di Posyandu.

 

"Kegiatan ini bertujuan untuk memacu percepatan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Posyandu Anggrek Desa Dukuh ini layak mendapatkan penilaian yang baik karena sudah menunjukkan hasil positif dari semua upaya yang dilakukan oleh semua pihak," kata Sekda. (Meillyn/humasindramayu.com)

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu