Langsung ke konten utama

PDAM Tirta Dharma Ayu Siapkan 5.000 Sambungan Gratis

INDRAMAYU 26/7/2011 (www.humasindramayu.com) – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Ayu Kabupaten Indramayu segera meningkatkan jumlah pelanggannya.

Saat ini, baru 20% penduduk Kabupaten Indramayu yang baru terpasang saluran air bersih. Sementara sisanya belum terlayani jaringan air bersih. Anggota Badan Pengawas PDAM Tirta Dharma Ayu Wawan Sugiarto, STP mengatakan, PDAM diminta segera menambah jumlah pelanggan baru pada tahun ini. Program 5.000 saluran baru untuk masyarakat berpenghasilan rendah menjadi salah satu target untuk meningkatkan jumlah pelanggan tersebut. "PDAM segera melakukan penambahan saluran pelanggan baru dan ini akan terus digenjot dalam tiga tahun terakhir," ungkap dia.

 

Sementara itu, Direktur utama PDAM Tirta Dharma Ayu Suyanto, ST menuturkan, pada 2011 ini, PDAM mendapatkan bantuan dana sebesar Rp14 miliar dari USAID untuk perluasan jaringan baru. Program ini akan dilakukan terhadap 5.000 pelanggan baru rumahan dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah.

Dia menjelaskan, program tersebut akan didanai USAID sebesar Rp14 miliar pada 2011. "Jadi, pemasangannya akan gratis. Karena, kita mendapatkan bantuan dari USAID sebesar Rp14 miliar,"ungkap dia. Dia mengakui, selama ini PDAM belum bisa mengoptimalkan pelayanan pada masyarakat. Namun, dia berjanji, pelayanan terhadap masyarakat dan pelanggan segera ditingkatkan.

"Kalau ada masyarakat yang membutuhkan air bersih, PDAM siap untuk memberikan bantuan,"tandasnya. Lebih lanjut kata dia, pada 2010, PDAM juga berhasil mendapatkan suntikan dana dari APBN sebesar Rp23,6 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membangun jaringan pipa di sejumlah desa. Beberapa daerah yang berhasil tersambung dengan saluran air bersih yakni Kecamatan Anjatan, Haurgeulis, Cantigi, Arahan, Losarang; dan Kecamatan Jatibarang.

IPA Salam Darma juga mampu menambah pelanggan baru sekitar 20.000 kepala keluarga. Terkait dengan musim kemarau, Suyanto mengungkapkan, PDAM Tirta Dharma Ayu Kabupaten Indramayu menjamin pasokan air bagi pelanggan tetap aman. Sebab, debit air yang tersedia berada di atas batas normal. Dia mengungkapkan, kondisi debit air tahun ini memang jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

"Pasokan air saat musim kemarau, masih cukup aman. Kami berharap kondisi ini dapat bertahan hingga tiga bulan mendatang,"ungkap Suyanto. Hingga saat ini, lanjut dia, PDAM belum menerima laporan penerimaan bantuan air bersih dari masyarakat.Tapi, jika ada masyarakat yang meminta, pihaknya siap untuk memberikan bantuan. (Tomi/Deni/humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu