Langsung ke konten utama

Negeri Laskar Pelangi Kunjungi Indramayu

 

INDRAMAYU 26/7/2011 (www.humasindramayu.com) – Kabupaten Indramayu kembali dikunjungi daerah lain untuk melakukan studi banding. Senin kemarin pemkab dan DPRD Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkunjung ke Indramayu  untuk belajar mengenai pengelolaan perikanan, kelautan, pertambangan dan energi serta kamtibmas. Kedatangan mereka diterima langsung oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Drs. H. Munjaki, M.Si di ruang Data I Setda Indramayu.

 

Pada kesempatan itu, Ketua DPRD Kabupaten Belitung Timur Drs. Jafri, M.Si menjelaskan, kunjungan kerja DPRD Kabupaten Belitung Timur ke Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam rangka menjalin hubungan silaturahmi dan kedinasan antara DPRD beserta Pemerintah Kabupaten Belitung Timur dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu. Kemudian sebagai upaya untuk mendapatkan masukan maupun sharing informasi mengenai pemerintahan umum, peraturan daerah dan potensi serta kemajuan pembangunan di kedua daerah.

 

Hal lain adalah Kabupaten Belitung Timur ingin belajar dari Indramayu karena di Kabupaten Indramayu telah banyak investor dalam pengelolaan minyak dan gas. Pasalnya, Belitung Timur akan segera dibangun kilang minyak yang di gagas oleh para pengusaha swasta.

 

Sementara itu Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Indramayu Drs. H. Munjaki, M.Si mengatakan, dengan adanya studi banding ini diharapkan antara Indramayu dan Belitung Timur bisa memiliki kerjasama antar pemerintah daerah bahkan saling mengembangkan potensi masing-masing. Apalagi saat ini banyak sekali penduduk Indramayu yang menetap di Bangka Belitung.

 

Pada kesempatan itu hadir pula Ketua DPRD Indramayu Drs. H. Abdul Rozak Muslim, Wakil Bupati Belitung Timur Zarkani, para kepala OPD dari masing-masing kabupaten, serta perwakilan dari Pertamina RU VI Balongan. (Deni/humasindramayu.com)

 

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu