Langsung ke konten utama

Sekda Buka Bimtek Bagi Aparatur Perencana Pembangunan

 

INDRAMAYU 23/6/2011 (www.humasindramayu.com) – Pemerintah Kabupaten Indramayu dengan Visi Religius, Maju, Mandiri, dan Sejahtera (Remaja) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) berupaya dengan sungguh-sungguh melaksanakan proses perencanaan sejak penyusunan rencana, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi dengan memperhatikan aspek akuntabilitas dimana keberhasilan pembangunan harus dapat diukur dengan indicator yang dapat menggambarkan keberhasilan pencapaian suatau sasaran pembangunan.

 

Untuk mengarah ke hal tersebut, Bappeda Indramayu Kamis (23/6) menggelar Bimbingan Teknis Perencanaan  Pembangunan Daerah bagi aparatur perencana pembangunan dari masing-masing OPD dan kecamatan yang dibuka secara resmi Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Drs. H. Cecep Nana Suryana, M.Si.

 

Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Drs. H. Cecep Nana Suryana, M.Si mengatakan, kegiatan bimtek tersebut merupakan upaya melihat kembali kinerja pembangunan selama ini dan kemudian menyiapkan langkah-langkah pembangunan Kabupaten Indramayu mendatang yang dituangkan ke dalam dokumen-dokumen perencanaan.

 

Dokumen perencanaan pembangunan daerah yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Indramayu adalah rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) yang berlaku selama 20 tahun yaitu 2005-2025, sebagai acuan dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yang berlaku selama 5 tahun. RPJMD akan ditindaklanjuti dan dijabarkan oleh organiasi perangkat daerah (OPD) dalam bentuk rencana strategis (renstra) OPD yang berlaku selama 5 tahun. Selanjutnya RPJMD berfungsi sebagai pedoman bagi pemerintah daerah dalam menyusun rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) sebagai rencana pembangunan tahunan daerah.

 

Dokumen perencanaan pembangunan daerah, lanjut Sekda, bersifat hirarkis yaitu  dokumen yang jangka waktunya lebih panjang menjadi rujukan bagi dokumen yang jangka waktunya lebih pendek dan dokumen perencanaan yang dikeluarkan oleh tingkat pemerintahan yang lebih tinggi menjadi rujukan bagi dokumen perencanaan yang dikeluarkan oleh tingkat pemerintahan di bawahnya. Dalam menyusun dokumen perencanaan yang harus diperhatikan adalah isu strategis dan tantangan pembnagunan yang tengah berkembang.  

 

"Dengan memperhatikan berbagai isu dan tantangan yang berkembang serta mengacu pada RPJPD 2005-2025 dan RPJMD 2011-2015, kebijakan pembangunan diarahkan untuk mewujudkan masyarakat Indramayu yang religius, maju, mandiri, dan sejahtera (Remaja) sebagaimana visi bupati terpilih serta dioperasionalkan pencapaiannya dalam bentuk tujuh misi pembangunan daerah Sapta Karya Mulih Harja dengan menetapkan prioritas target capaian IPM selama lima tahun," kata Cecep.

 

Sementara itu Sekretaris Bappeda Indramayu Drs. EC. M. Ribandi, AK.M.Si  mengatakan Bimtek ini berlangsung selama dua hari yakni 23-24 Juni dan menghadirkan pembicara Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah pada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dr. H. Dadang Solihin, SE, MA. (deni/humasindramayu.com)  

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu