Langsung ke konten utama

Baru 57 Tenaga Honorer Lolos

 

INDRAMAYU – Tim Pendataan Tenaga Honorer Tahun 2010 yang berasal dari unsur Inspektorat Kabupaten Indramayu dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Indramayu, telah melakukan penelitian berkas tenaga honorer yang diajukan masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). Usulan yang lolos sementara untuk katagori I (satu) sejumlah 57 orang.

 

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Indramayu, Drs H Suhaeli MSi menjelaskan, jumlah tenaga honorer yang diusulkan OPD sebenarnya ada 206 orang namun yang lolos untuk sementara baru 57 orang. Adapun soal informasi hasil evaluasi lanjutan belum bisa diinformasikan, karena masih menunggu proses kebijakan pemerintah pusat secara nasional.

 

Suhaeli mengungkapkan, pemerintah secara nasional telah mengangkat sebanyak 920.702 tenaga honorer menjadi PNS. Hal ini mengacu kepada PP No.48/2005 yang telah diamandemen dengan PP No.43/2007 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi CPNS. Meskipun demikian, hingga saat ini ternyata masih banyak tenaga honorer yang tercecer. Terkait dengan persoalan ini, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Indramayu telah melakukan pendataan tenaga honorer di lingkungan pemkab Indramayu.

 

Suhaeli menjelaskan, tenaga honorer itu dibagi menjadi dua katagori. Pertama adalah tenaga honorer yang sumber pembiayaannya berasal dari APBN/APBD. Kriteria tenaga honorer ini adalah diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian atau pejabat lain dalam pemerintahan (Bupati, sekda, dan pejabat eselon II lainnya), sumber pembiayaan dari APBN/APBD, dan bekerja di intansi pemerintah. Kriteria lainnya, pada tanggal 1 Januari 2006 berusia paling rendah 19 tahun dan paling tinggi 46 tahun. Kemudian, pada tanggal 31 Desember 2005 telah memiliki masa kerja satu tahun secara terus menerus dan tidak terputus.

 

Katagori kedua adalah tenaga honorer yang sumber pembiayaannya bersumber dari non APBN/APBD. Kriterianya sama dengan katagori pertama, kecuali untuk sumber pembiayaan yaitu bukan berasal dari APBN/APBD. Pengangkatan tenaga honorer katagori ini dilakukan oleh pejabat mulai dari Bupati hingga Lurah, termasuk oleh kepala sekolah dan pejabat lainnya.

 

"Untuk tenaga honorer katagori pertama apabila telah lolos seleksi maka tinggal menunggu pengangkatan menjadi CPNS. Sementara untuk katagori kedua, apabila lolos seleksi administrasi masih harus menjalani tes kompetensi dan kepribadian," terangnya.(deni/humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu