Langsung ke konten utama

Askes dan Korpri Salurkan Beasiswa


 

Sebagai bentuk kepedulian terhadap para pegawai negeri sipil (PNS) yang telah lama mengabdi dan membutuhkan bantuan dalam melanjutkan pendidikan anak-anaknya. PT. Askes bersama dengan Korpri Kabupaten Indramayu menyalurkan beasiswa bagi 12 PNS yang ada di Kabupaten Indramayu. Senin (3/1) di alun-alun Indramayu dalam suatu apel pagi.

 

Menurut Asisten Manajer PT. Askes Indramayu Dr. Gerry Adhikusuma pemberian bantuan beasiswa ini merupakan bentuk kepedulian dari Askes kepada anggotanya dan merupakan program nasional. Penerima bantuan ini diberikan kepada putra putri anggota Korpri peserta Askes dari golongan I dan II yang sedang menempuh pendidikan di SLTA dan perguruan tinggi. Untuk Kabupaten Indramayu PNS yang menerima bantuan sebanyak 12 orang dengan besarnya bantuan untuk tingkat SLTA besarnya 3.000.000,- dan perguruan tinggi sebesar 6.000.000,-.

 

Untuk tingkat SLTA diberikan kepada Fery Wahyu Pratama anak dari Endang Sri (UPTD Pendidikan Kec. Gantar), Hasbi Ashsiddiqy anak dari Hasanudin (Kantor Kecamatan Gabuswetan), Anis Ro'iyatunisa anak dari Rofi'I (Kantor Kecamatan Lohbener), dan Egha Rahmawati anak dari Saenih (Badan Penanaman Modal dan Perijinan).

 

Sementara untuk tingkat perguruan tinggi diberikan kepada Sarah Mauren anak dari Darsono Budiyana (Dinas Kesehatan), Alfiyah anak dari Sonhaji (Sekretariat DPRD), Arni Angguni anak dari Sudono (Staf Kodim 0616), Iip Latifah anak dari Sukiman ( PSDA Tamben). Kemudian diberikan juga kepada Hendra Ekan anak dari Surakman (BKD), Linda Arta Sarie anak dari Sutirah (Kantor Kecamatan Karangampel), Popi Indriani anak dari Tarsih (UPTD Pendidikan Kec. Gantar), dan Alif Nurjanah anak dari Wastana (RSUD).

 

Penyerahan beasiswa dilakukan oleh wakil bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si yang diikuti oleh pejabat PT Askes

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu